1. Olahraga
Dokter pasti menyarankan agar pasien melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan kesuburan, melancarkan proses ovulasi dan menstruasi, hingga mempersiapkan kehamilan dan persalinan di kemudian hari.
"Rata-rata semua pasien saya yang program hamil berat badan turun. Paling tidak turunkan berat badan 10 persen agar peluang kehamilan semakin besar. Jadi turunkan berat badan dengan berolahraga, bukan menggunakan obat-obatan," jelas dr Marinda.
2. Tidak Stress
Tak dapat dipungkiri, ini adalah salah satu hal yang sulit dihindari ketika pasangan tengah menjalankan promil. Kegelisahan sering kali muncul di setiap pasangan karena berbagai macam faktor.
"Terkadang tanpa disadari pasien bisa galau dan stres karena omongan orang tentang kapan punya anak. Bisa jadi orang tua atau mertua yang sering kali bahkan menuntut hal tersebut. Ini bisa menyebabkan promil berjalan tidak maksimal," jelasnya.
3. Bahagia
Dokter Marinda menjelaskan bahwa keberhasilan kehamilan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu fisik dan psikis. Selain stres, bahagia menjadi faktor penting dalam promil.
Namun sayangnya, tak sedikit pasangan yang menyadari bahwa kebahagiaan dapat tercipta lewat aktivitas bercinta. dr. Marinda menyaranan agar ada baiknya tak menjadikan aktivitas bercinta hanya sebagai kewajiban untuk memiliki anak.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Disebarkan Oleh Orang yang Disuntik Vaksin Covid-19? Jawaban Pakar; Tidak Tahu
"Membuat kesadaran tentang seks itu penting juga bagian dari mengedukasi pasien. Jangan sampai selama ini seks hanya aktivitas making a child bukan making of love. Jika sudah making of love, artinya ada candu dan tak perlu lagi ada pertanyaan kapan waktu terbaik melakukan hubungan intim. Ini akan berjalan dengan sendirinya karena perasaan bahagia tadi," jelas dr Marinda, seperti dilansir dari EMC.id (11/11/2021).(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Instagram,Emc.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar