GridHEALTH.id - Selain ibadah puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.
Bahkan anjuran salat tarawih ini juga ada dalam sebuah riwayat hadist.
"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau."(HR. Bukhari, Muslim).
Meski hukumnya tidak wajib atau sunnah, menjalankan salat tarawih bisa menjadi pilihan terbaik bagi kita dalam mengumpulkan pahala di bulan suci ramadan 2021.
Apalagi jika ditilik dari sisi medis, salat tarawih ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh.
Lantas, apa sajakah keuntungan yang akan didapat oleh tubuh kita jika kita melaksanakan salat tarawih?
Baca Juga: Menu Buka Puasa Rasul, Ini Manfaat Kurma Medjool untuk Kesehatan
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut diketahui salat tarawih dilaksanakan setelah salat isyak.
Rakaat salat yang dijalankan setiap orang pun bervariasi mulai dari delapan sampai 23 rakaat.
Dilansir dari laman New Straits Times (11/6/2021) dalam artikel berjudul "Tarawih prayer benefits health", disebutkan bahwa orang yang rutin salat tarawih setelah selesai berbuka puasa akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa bagi kesehatan.
Baca Juga: Tips Tetap Aman Menyusui Si Kecil Saat Berpuasa di Bulan Ramadan
Hal ini dikarenakan kadar glukosa darah dalam tubuh biasanya akan terus meningkat karena asupan makanan yang dikonsumsi setelah berbuka puasa.
Padahal tepat sebelum berbuka puasa, kadar glukosa darah dan insulin berada pada titik terendah.
Satu jam atau lebih setelah makan buka puasa, glukosa darah pun mulai naik, begitu pula dengan insulin plasma. Hati dan otot juga ikut mensirkulasi glukosa.
Karenanya dengan menjalankan shalat tarawih proses yang terjadi dalam tubuh itu pun akan terbantu.
Baca Juga: Persiapan Sebelum Sunnah Rasul Pengantin Baru Ala Atta Halilintar
Sebab selama salat tarawih, glukosa yang bersirkulasi akan dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan air.
Salat tarawih juga bisa membantu mengeluarkan kalori berlebih, meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi, mengurangi respons otonom terkait stres pada orang sehat, dan mengurangi kecemasan serta depresi.
Gerakan lembut yang dilakukan selama salat dapat meningkatkan kebugaran fisik, kesejahteraan emosional dan meningkatkan umur panjang.
Baca Juga: Cara Bedakan Gejala TBC Dengan Covid-19, Tanda-tandanya Hampir Sama
Dikatakan bahwa sama seperti salat lima waktu, salat tarawih juga menghasilkan perubahan fisiologis yang sama tanpa efek samping yang tidak diinginkan seperti yang dihasilkan oleh joging atau berjalan dengan kecepatan hampir 5kph.
Karenanya bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, akan lebih baik jika setelah berbuka puasa kita menjalankan salat tarawih setelah menjalankan salat isya.
Selain bisa mendapatkan pahala, kegiatan positif ini juga memiliki keuntungan yang baik bagi kesehatan tubuh.(*)
Baca Juga: Laporan WHO : 1,1 Miliar Remaja Berisiko Kehilangan Pendengaran Karena Volume Musik Keras
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | New Straits Times |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar