Ma’rifah mengingatkan kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, dan susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.
Sehingga akan jauh lebih baik jika mengurangi asupan tersebut.
“Menurut anjuran kementerian kesehatan takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak. Kandungan gula yang cenderung tinggi pada takjil seperti kolak, es buah, dan sebagainya tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam waktu yang terus menerus dan porsi yang banyak,” terang Ma’rifah.
Selain asupan yang manis-manis itu, Ma’rifah juga menganjurkan umat Islam yang hendak berbuka untuk mengurangi gorengan sebagai takjil.
Baca Juga: Hindari Ikan yang Seperti Ini Untuk Santapan Buka Puasa atau Sahur
Alasannya, konsumsi gorengan berlebihan dapat meningkatkan asupan lemak pada tubuh yang berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.
“Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan,” jelas Ma’rifah.
Secara spesifik, ia juga menyarankan agar kita tidak mengonsumsi bakso bakar, siomay, dan batagor secara berlebihan sat buka puasa.
Sebab, dalam proses pembuatan biasanya menggunakan bumbu tambahan, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.
Baca Juga: Pilih Gorengan Jadi Makanan Buka Puasa Picu Risiko Penyakit, Ini Saran dari Ahli Gizi
Source | : | Uns.ac.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar