Puasa minimal 3 hari memungkinkan tubuh untuk mulai memproduksi sel darah putih baru, yang meremajakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi.
Meskipun telah ditunjukkan pada manusia dan hewan bahwa jumlah sel darah putih menurun dengan puasa jangka panjang, sel darah kembali ketika mereka diberi makan kembali.
Dengan cara ini, puasa Ramadan meniru diet selama 3 hari (puasa intermiten selama Ramadhan, makan terbatas waktu, dan puasa alternatif) memaksa tubuh untuk mengonsumsi glukosa dan simpanan lemak, dan sejumlah besar sel darah putih dipecah.
Baca Juga: Tetap Vaksin Covid-19 di Bulan Ramadan, Ini Tips yang Perlu Diperhatikan Bagi Semua Orang
Akibatnya, perubahan dalam tubuh menyebabkan sel punca meregenerasi sel-sel baru dalam sistem kekebalan.
Karena itu lah selama bulan Ramadan, asupan nutrisi pun paling diutamakan. Kita sangat perlu memilih makanan agar imunitas terjaga dan tidak terinfeksi.
Oleh karena itu menurut juru bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, selama bulan Ramadan di tengah pandemi ada beberapa hal yang harus tetap diutamakan.
Pertama yaitu jaga kesehatan dan terapkan gaya hidup sehat. Banyak cara untuk meningkatkan imunitas. Misalnya melakukan aktivitas fisik.
Baca Juga: Boleh Melakukan Vaksinasi saat Sedang Menstruasi? Ini Penjelasan dari Kemenkes
Source | : | Tribunnews.com,Frontiersin.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar