GridHEALTH.id - Diare menjadi salah satu masalah pencernaan yang sering kali terjadi saat bulan Ramadan.
Gangguan pencernaan ini terjadi karena seseorang tidak menerapkan pola makan yang baik ketika berbuka puasa maupun saat santap sahur.
Baca Juga: Terbukti Ampuh, Inilah Obat Alami Terbaik Untuk Mengatasi Diare
Diare terjadi ketika makanan dan nutrisi yang melewati saluran gastrointestinal (GI) bergerak terlalu cepat dan keluar dari tubuh tanpa diserap.
Melansir dari mayoclinic.org dalam artikel 'Diarrhea', diare dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Tapi sebagian besar kasus diare akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa pengobatan.
Jika mengalami diare saat berpuasa, kita harus mengakhiri puasa sampai gejala membaik.
Baca Juga: Bersiwak Anjuran Rasulullah SAW, Diakui Oleh Kedokteran Modern Menyehatkan Gigi dan Mulut
Jika kita telah mencoba perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan untuk diare namun tidak berhasil, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan atau perawatan lain.
Perawatan untuk mengganti cairan
Dokter kemungkinan besar akan menyarankan kita untuk mengganti cairan dan garam. Bagi kebanyakan orang dewasa, itu berarti minum air, jus, atau kaldu.
Jika minum cairan mengganggu perut atau menyebabkan muntah, dokter mungkin merekomendasikan untuk mendapatkan cairan infus.
Air adalah cara yang baik untuk menggantikan cairan, tetapi air tidak mengandung garam dan elektrolit (mineral seperti natrium dan kalium) yang penting untuk fungsi tubuh.
Baca Juga: Cara Mengatasi Diare Pada Bayi di Rumah, Hal-hal Berikut Ini Perlu Diperhatikan
Kita dapat membantu menjaga tingkat elektrolit dengan meminum jus buah untuk kalium atau makan sup kaya natrium.
Ingat, jus buah tertentu, seperti jus apel, dapat memperburuk diare.
Mengobati kondisi yang mendasari
Jika diare disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti penyakit radang usus, dokter akan bekerja untuk mengendalikan kondisi tersebut.
Baca Juga: ASI Aman Puasa Lancar, Ini Harus Dilakukan dan Diperhatikan Ibu Menyusui
Kita mungkin akan dirujuk ke spesialis, seperti ahli gastroenterologi, yang dapat membantu menyusun rencana perawatan untuk kita.
Untuk diingat, jika diare ringan dan tidak mempengaruhi puasa atau menyebabkan kelelahan atau kesusahan, maka puasa boleh dilanjutkan.
Hal ini dijelaskan dalam lansiran dari islamqa.info dalam artikel 'Does diarrhoea make it permissible for the fasting person to break his fast?'.
Baca Juga: Diare? Racik Daun Biji Untuk Menetralisirnya Terbukti Manjur
Namun jika diarenya parah, sampai-sampai orang yang berpuasa merasa lelah dan letih, maka ia harus membatalkan puasanya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | mayoclinic.org,islamqa.info |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar