GridHEALTH.id - Sianida merupakan senyawa kimia yang bersifat asam. Serapan bahasa asing dari cyanide ini ditemukan oleh fisikawan Perancis bernama Gay-Lussac beberapa abad lalu.
Senyawa berbentuk gas tanpa warna ini sangat beracun dan dengan kadar yang tinggi memiliki posibilitas untuk membunuh manusia dengan cepat.
Sianida dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu melalui pernapasan dan yang kedua melalui kontak langsung, mulut atau fisik.
Baca Juga: Sumi Siri Tak Lagi Memberikan Kehangatan, Sate Sianida Dikirimkan
Sebagai racun, sianida dapat berasal dari beragam sumber seperti asap kebakaran atau dimasukkan ke dalam tubuh melalui bentuk serbuk atau pil.
Dilansir dari jabar.tribunnews.com, dalam artikel ilmiah yang ditulis oleh Dr. A.Jl. Attar berjudul “On The Feasibility of Poisoning with Cyanides and How To Prevent It,” disebutkan satu sendok teh sianida dapat membunuh hingga 12 laki-laki sekaligus.
Sederhananya, sianida akan membuat perubahan sistem enzim yang membuat sistem tidak dapat berjalan sehingga energi dan oksigen gagal diproduksi.
Apa itu Sianida?
Menurut dr. Vicka Farah Diba, M. Sc., Sp. A, dalam postingan instagramnya @vickafarahdiba, sianida merupakan senyawa kimia yang sering dimanfaatkan untuk membasmi hama dan serangga sehingga masih mudah didapat.
Sianida dalam bentuk gas umunya tidak berwarna namun mempunyai bau khas seperti "almond".
Sianida dapat ditemukan dalam bentuk zat sianogen yang bisa ditemukan pada singkong, biji aprikot, biji plum, biji persik, dan biji apel.
Sianida dalam makanan akan terasa sangat pahit dan berbau menyengat seperti "almond pahit"
Gejala Keracunan Sianida
Keracunan sianida menyebabkan warna kulit menjadi kemerahan. Hal ini karena oksigen terperangkap di dalam darah dan tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh.
Gejala keracunan sianida dapat muncul dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah terpapar.
Dalam beberapa menit, paparan sianida dalam jumlah kecil dapat menyebabkan gejala berupa:
Jika sianida tertelan, pasien akan diberikan arang aktif yang dapat menyerap racun, agar tubuh dapat bersih dari sianida dengan aman, dengan catatan keracunan masih dalam kurun waktu 4 jam.
Paparan sianida dapat memengaruhi asupan oksigen pasien, sehingga dokter akan memberikan alat bantuan pernapasan berupa masker atau tabung endotrakeal.
Baca Juga: Bahaya Menelan BIji Apel, Bisa Sebabkan Keracunan Sianida yang Mematikan
Dalam kasus keracunan sianida yang parah, dokter akan memberikan salah satu dari dua penawar (antidot), yaitu:
Pemberian antidot sianida, yang terdiri dari tiga jenis:
Pemberian hydroxocobalamin (cyanokit)
Zat ini bekerja dengan mengikat sianida untuk menghasilkan vitamin B12 yang tidak beracun.
Hydroxocobalamin dapat menetralkan sianida pada tingkat yang cukup lambat sehingga memungkinkan enzim yang disebut rhodanese untuk mendetoksifikasi sianida di hati.
Source | : | Instagram,jabar.tibunnews.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar