GridHEALTH.id - Lonjakan kasus COVID-19 di berbagai belahan dunia di kurun beberapa waktu terakhir agaknya menjadi sebuah fenomena yang patut diberi perhatian lebih.
Meskipun sudah hampir 2 tahun berada dalam kondisi pandemi, nampaknya berbagai negara masih kewalahan memerangi wabah ini.
Menurut data di laman Worldometers, tercatata higga hari Rabu (5/5/2021), di seluruh dunia telah terjadi 154.953.147 kasus infeksi COVID-19.
Jumlah kasus aktif sampai saat ini berada di angka 19.299.922, dengan rincian 19.188.891 di antaranya dengan kondisi ringan dan 111.031 lainnya dalam kondisi serius.
Tidak berbeda dengan kondisi yang terjadi negara tetangga, Malaysia.
Dilansir dari Tribun News, tercatat pada pertenghan April lalu, telah terjadi lonjakan jumlah kasus warga yang terpapar virus COVID-19 hingga menyentuh angka lebih dari 2.000 kasus per hari.
Dalam lima hari terakhir sendiri, tercatat telah terjadi 3000 kasus baru.
Hal ini agaknya membuat pemerintah Malaysia harus dengan sigap memberi kebijakan dalam mengendalikan penyebaran wabah COVID-19, memberlakukan lockdown.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob seperti yang dilansir melalui Malay Mail (4/5/2021), menyebutkan bahwa 6 wilayah yang akan terdampak dari pemberlakuan perintah pengendalian pergerakan (MCO) ada wilayah Selangor.
Keenam distrik tersebut di antaranya Petaling, Hulu Langat, Gombak, Klang, Kuala Langat, dan Sepang.
Permberlakuan lockdown atau yang disebut MCO di Malaysia ini sendiri akan mulaii diterapkan mulai tanggal 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.
Lockdown ini bukan pertama kali dilakukan di wilayah SelangorMalaysia, ini merupakan lockdown yang ketiga kali dilakukan.
Baca Juga: Dehidrasi Kulit Saat Puasa Ternyata Beda Dengan Kulit Kering Biasa
Aturan ini membuat seluruh warga di enam distrik tersebut tidak boleh pergi dari wilayah mereka masing-masing dan juga tidak diizikan menerim tamu dari wilayah lain.
Selain itu, restoran di 6 distrik tersebut juga belum diperbolehkan untuk melayani pelanggan selain yang melakukan pemesanan secara take away.
Jam buka restoran juga hanya boleh beroperasi dari pukul 06.00 hingga 12.00.
Tempat-tempat umum juga tidak diperbolehkn utuk menampung pengunjung yang bergerombol dalam waktu yang lama.
Untuk apotek, toko serbaguna dan tempat dagang lain waktu yang diperbolehkan adalah pukul 06.00 sampai 22.00.
Baca Juga: Rela Kekurangan Oksigen Bersama Balitanya Demi Bisa Mudik, Naik di Bak Truk Tertutup Rapat
Selain pembatasan waktu operasi, semua jenis kegiatan yang ada di wilayah umum juga akan diawasi dengan ketat agar pelanggaran protokol kesehatan tidak terjadi
Selain menerapkan lockdown pada 6 distrik yang ada di wilayah Selangor, pemerintah Malaysia juga dengan tegas melarang warganya untuk mudik Lebaran.
Mudik jelas saja bisa menjadi pemicu lonjakan kasus apalagi untuk kasus yang ditularkan dari masyarakat perkotaan ke masyarakat pedesaan.
Baca Juga: Berita Terbaru Covid di India: AS , Swiss , Polandia Mengirim Pesawat Bantuan Medis
Namun pemerintah Malaysia tetap mengizinkan keluarga yang berada di wilayah yang sama untuk saling mengunjungi denga n catatan hanya diperbolehkan maksimal 20 orang yang berkumpul.
Keputusan lockdown dan larangan mudik lebaran ini diharapkan bisa menekan laju penyebaran virus di Malaysia.(*)
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar