GridHEALTH.id - Setelah India, Malaysia kini menjadi sorotan dunia karena lonjakan kasus Covid-19.
Walhasil Pemerintah Malaysia terpaksa kembali memberlakukan lockdown disejumlah wilayah.
Paling menyedihkan, kali ini terjadi peningkatan jumlah pasien mudah yang megalami gejala parah.
Sehingga jumlah pasien Unit Perawatan Intensif (ICU) di Rumah Sakit Malaysia terus meningkat.
Hal itu disampaikan direktur jenderal kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, pada Sabtu, 08 Mei 2021, seperti dilansir dari malaymail.com.
Karenanya, Dr Noor Hisham mengatakan, penelitian akan dilakukan untuk memeriksa varian Covid-19 yang banyak diderita pasien usia muda.
“Dari segi penggunaan ICU memang ada peningkatan penggunaan ICU. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, selain orang tua, mereka yang memiliki komorbiditas di ICU, populasi yang usia muda yang dirawat di ICU tingkat keparahan kasusnya jauh lebih tinggi dan (ada) resistensi terhadap pengobatan seperti steroid, dll.
Baca Juga: Dapatkah Orang Yang Sudah Divaksinasi Tetap Tertular dan Menularkan Virus Covid-19 ?
“Jadi dalam kasus seperti itu, kami akan melakukan studi genom untuk membuktikan ada tidaknya varian infeksi di antara mereka,” ujarnya dalam jumpa pers yang disiarkan langsung sabtu silam.
Sebelumnya dikatakan, ada peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Malaysia yang sporadis, sumbernya tidak diketahui karena bukan merupakan bagian dari cluster.
Mengenai hal itu Dr Noor Hisham mengatakan, peningkatan infeksi di kalangan masyarakat juga telah menyebabkan lebih banyak pasien harus ditempatkan di ICU dan menerima bantuan pernapasan.
“Kemudian karena infeksi komunitas yang tinggi, itu juga salah satu alasan populasi yang rentan - lanjut usia, serta dengan penyakit penyerta - tertular, baik dari anak-anak yang pulang, membawa penularan ke orang tua.
Baca Juga: Dapatkah Orang Yang Sudah Divaksinasi Tetap Tertular dan Menularkan Virus Covid-19 ?
“Dan inilah mengapa begitu mereka terinfeksi, kami harus membawa mereka ke rumah sakit dan memberikan ventilasi kepada mereka. Alasannya multi faktorial, tapi ini beberapa alasan yang bisa kita pikirkan, ”ujarnya.
Baca Juga: Infeksi Jamur Hitam di India Serang Pasien Komorbid Diabetes, 6 Meninggal 11 Diangkat Matanya
Dr Noor Hisham memperlihatkan grafik angka kejadian kasus Covid-19 di Malaysia per 100.000 orang menurut kelompok umur, untuk periode 1 Januari 2021 hingga 7 Mei 2021.
“Kami menemukan bahwa infeksi sangat tinggi di antara mereka yang berusia 20 hingga 29 tahun, dan berusia 30 hingga 39 tahun. Ini mungkin usia aktif atau usia kerja.
“Dan sekarang dengan varian baru, kami diinformasikan oleh para ahli kami di RS Sungai Buloh, infeksi pada mereka yang masih muda semakin meningkat dan juga gejalanya semakin parah, dan banyak yang dirawat di RS dan juga ICU, dan juga tidak ada respon. Pengobatan yang kita pakai seperti steroid, responnya kurang, ”ucapnya.
Dalam grafik tersebut, total 319.415 kasus Covid-19 tercatat di Malaysia dari 1 Januari 2021 hingga 7 Mei 2021, dengan kelompok usia 20 hingga 29 tahun berkontribusi 86.128 kasus, sementara mereka yang berada di kelompok usia 30 hingga 39 berkontribusi 88.590 kasus.(*)
Baca Juga: Pandemic Fatigue Sebabkan Melonjaknya Kasus COVID-19 di Berbagai Negara, Indonesia Waspada!
Source | : | Malaymail.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar