GridHEALTH.id – Saat Ramadan Atta Halilintar sempat dikabarkan terinfeksi virus covid-19 untuk kedua kalinya alias reinfeksi Covid-19.
Meskipun sekarang sudah sembuh, nyatanya Atta sempat harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari, walaupun tidak memilki gejala penyakit apapun.
Reinfeksi yang dialami oleh Atta Halilintar ini, ia akui setelah ia mendapatkan hasil tes positif covid-19 sebelum melakukan perjalanan ke Solo.
Sebenarnya fenomena reinfeksi Covid-19 yang dialami Atta Halilintar ini bukan menjadi satu-satunya kasus selebriti tanah air yang megalami infeksi berulang Covid-19.
Tercatat Maia Estianty dan Ananda Omesh juga sempat membagikan cerita bahwa mereka terinfeksi viirus covid-19 untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Atta Halilintar Suami Siaga Sigap 24 Jam, Tapi Sebut Aurel; Manjanya Berlebihan, Parah
Fenomena beberapa artis yang mengaku terkena virus covid-19 lebih dari sekali inipun membuat kita bertanya-tanya, mengapa orang yang sudah pernah terinfeksi virus covid-19 dan dinyatakan sembuh dapat tertular kembali?
Reinfeksi virus covid-19.
Orang yang pernah terinfeksi covid-19 dan telah sembuh tetap dapat terinfeksi kembali.
Respon kekebalan tubuh yang terbentuk setelah infeksi tidak akan mampu melingdungi tubuh dari reinfeksi dalam jangka waktu yang panjang.
Memang, setelah sembuh dari infeksi covid-19 tubuh akan secara alami membentuk antibodi penetral yang dapat melindugi tubuh dari infeksi ulang.
Baca Juga: Resep Diet Ketumbar, Ramuan Turunkan Berat Badan Secara Alami
Namun, jangka waktu antibodi ini dapat bekerja menghalau virus tidak dapat diandalkan untuk seterusnya.
Studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti menunjukan, masa antibodi yang terbentuk dari infeksi covid-19 untuk dapat melindungi tubuh dari reinfeksi hanya hanya efektif sekitar tiga bulan setelah infeksi.
Hanya saja, memang penelitian lebih lanjut mengenai seberapa lama antibodi yang dibentuk alami oleh tubuh dapat melindungi orang yang pernah terinfeksi dari infeksi ulang masih terus dilakukan.
Menurut Shiv Pillai, MD, PhD, direktur program Magister Ilmu Kedokteran Harvard dalam bidang Imunologi, umur panjang kekebalan mungkin bergantung pada tingkat keparahan penyakit seseorang ketika terinfeksi.
Semakin ringan penyakit yang diderita selama orang tersebut terinfeksi virus covid-19, akan semakin rendah tingkat antibodiyang dibentuk oleh tubuh.
Itu sebabnya orang yang sembuh dari infeksi covid-19 yang memiliki gejala ringan akan sembuh dengan cepat namun antibodi yang dibentuk kadarnya juga tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Atasi Penyakit Infeksi Hidung Sinus Sebelum Ke Dokter
Pada kasus orang yang positif terkena virus covid-19 tapi tanpa menunjukan gejala, kemungkinan tubuh juga tidak membentuk cukup kadar antibodi yang kuat melawan terjadinya infeksi kembali bahkan dalam jangka waktu yang pendek.
Selain itu yang perlu selalu diingat, sampai hari ini virus terus menyebar dengan cepat dari berbagai belahan dunia.
Dengan berkembangnya terus mutasi virus covid-19, tidak ada yang bisa menjamin antibodi tubuh dapat menghalau jenis-jenis baru mutasi virus covid-19.
Maka dari itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menghimbau bagi orang-orang yang pernah terinfeksi oleh covid-19 dan dinyatakan sembuh,untuk harus ikut menjalani vaksinasi disamping dengan terus menjalankan protokol kesehatan.
Bagi yang baru saja sembuh dari penyakit covid-19, diminta untuk mengambil jarak setidaknya 90 hari sejak infeksi awal untuk dapat divaksinasi.(*)
Source | : | kompas,Verywell Health,Consumer Reports |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar