Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa mereka yang menjalani terapi musik mengalami penurunan kecemasan setelah melakukan sesi ini.
Musik memengaruhi jumlah hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang dilepaskan tubuh, dan mengurangi hormon ini dapat membantu meredakan gejala kecemasan.
Dengan mendengarkan musik tertentu, umumnya suasaa hati pasien dapat menjadi lebih terjaga.
Terapi musik untuk pederita gangguan depresi
Beberapa studi tengah menunjukkan bahwa terapi musik dapat memperbaiki gejala depresi.
Pengidap depresi yang melalui terapi musik dan dibantu oleh terapi lain seperti terapi bicara, umumnya dapat lebih mudah membaik keadannya dibandingkan denganyang hanya melalui terapi biasa.
Mendengarkan musik juga dapat melepaskan dopamin, yaitu hormon yang membuat orang merasa nyaman, dan juga endorfin, yaitu hormon yang dapat memicu suasana hati bahagia dan menghilangkan rasa sakit.
Meskipun terapi musik bukanlah obat untuk depresi, terapi musik dapat menawarkan manfaat jangka pendek dengan meningkatkan suasana hati dan mendorong koneksi dan ekspresi diri. (*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar