Padahal kelebihan tyramine dalam tubuh bisa memiliki beberapa efek yang tidak baik, di antaranya adalah migraine dan tekanan darah tinggi.
Beberapa studi telah menyatakan bahwa ada hubungan antara kadar tyramine dalam tubuh dan penyakit migrain.
Sebenarnya hubungan ini pertama kali ditemukan pada 1950-an saat seorang dokter meresepkan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) sebagai obat antidepresan.
Ternyata setelah itu, banyak dari pasien sang dokter yang mengeluhkan sakit kepala migrain dan tekanan darah tinggi yang setelah ditelusuri merupakan dampak dari tingginya kadar tyramine.
Selain itu, diketahui bahwa tyramine juga dapat merangsang pelepasan hormon norepinefrin.
Hormon norepinfrin ini sendiri adalah jenis hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Hal ini dapat memicu yang reaksi dinamakan dengan “krisis hipersensitif”.
“krisis hipersensitif” terjadi karena naiknya tekanan darah di atas ambang normal dan dalam skenario terburuknya, dapat menyebabkan serangan stroke.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Bisa Disebabkan Karena Migrain? Cek Faktanya
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar