"Kembung ini seperti kita ketahui bisa ada gangguan pada lambung atau orangnya stres banyak mikir sampai ada kanker ovarium, jadi ini penyakit yang sangat tidak spesifik," pungkas dokter Pungky.
Kemudian sering merasa penuh ketika makan atau tidak bisa makan dengan banyak, nyeri panggul yang kronis, dan sering berkemih atau buang air kecil.
"Itu pada stadium awal pada stadium lanjut ada cairan di perut, nyeri di seluruh tubuh, dan segala macam. Tapi intinya pada stadium awal dia (kanker ovarium) tidak ada gejala yang khas," papar dokter Pungky.
Baca Juga: Tips Turunkan Risiko Kanker Ovarium, Konsumsi Serat dan Teh Oolong
Di sisi lain, kita bisa mendiagnosis kanker ovarium melalui USG transvaginal pada tumor yang sangat kecil atau abdomen kalau tumornya besar.
Faktor risiko
1. Angka paritas yang rendah
"Dari epidemiologi kita mendapatkan bahwa kebanyakan kanker ovarium ternyata angka paritasnya rendah," jelas dokter Pungky.
2. Pertambahan usia
"80% kanker terjadi pada usia di atas 50 tahun. Jadi secara umum hampir semua kanker risikonya meningkat karena usia," ujar dokter Pungky.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar