GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.
Malah pasca libur lebaran kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan. Padahal pemerintah sudha antisipasi jauh hari, salah satunya larangan mudik lebaran beberapa waktu lalu.
Tapi apa mau dikata warga yang memaksa dan nekat mudik malah di sosmed dianggap pahlawan.
Wal hasil, dibeberapa daerah terjadi peningkatan drastis kasus Covid-19. Seperti di Madura, Demak, Bandung, juga Jakarta.
Kini dari data yang berhasil dihimpun penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 6.294 orang.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia ini mencapai 1.869.325 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal dunia juga bertambah sebanyak 189 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca Juga: Maksa Pulang ke Rumah, Pasien Covid-19 di Demak Meninggal Dunia di Perjalanan Dari Rumah Sakit
Jadi kini, melansir Kompas.com (8/6/2021), ada 51.992 orang yang meninggal akibat Covid-19.
Untungnya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Indonesia mencatatkan penambahan.
Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Selasa (8/6/2021) pukul 12.00 WIB, mencatat ada penambahan 5.805 pasien sembuh dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, kini ada 1.717.370 orang yang sembuh dari Covid-19 sejak awal pandemi.
Tapi mengutup Kompas.com (8/6/2021), sebanyak 25 dari 30 pasien virus corona (Covid-19) dari Bangkalan, Madura, yang dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Jawa Timur, diduga mengidap Covid-19 varian baru.
Baca Juga: Polifarmasi, Penggunaan Beberapa Obat Secara Bersamaan Bisa Munculkan Risiko Gangguan Kesehatan Baru
Hal itu diungkapkan Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Surabaya, Radian Jadid.
Ia mengatakan, dugaan varian baru Covid-19 muncul lantaran penularan yang begitu cepat dan angka kematian yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir di Bangkalan.
Baca Juga: Polifarmasi, Penggunaan Beberapa Obat Secara Bersamaan Bisa Munculkan Risiko Gangguan Kesehatan Baru
"Jadi memang, secara umum, melihat cepatnya penularan Covid-19 di Bangkalan, angka kematian yang tinggi, kondisi mereka patut diduga terinfeksi Covid-19 varian baru," kata Jadid.
Menurut dia, hasil tes swab PCR kepada 30 pasien Covid-19 yang dirawat di RSLI, 25 pasien di antaranya memiliki CT value rendah, yakni di bawah 25.
"Dari 30 pasien itu, hasil PCR-nya 25 orang asal Bangkalan yang positif Covid-19 nilai CT value-nya di bawah 25. Yang 5 lainnya juga rendah, CT valuenya di bawah 31, ada yang 28 ada yang 26," ujar Jadid.
Namun, menurut SOP Kementerian Kesehatan, yang patut diduga terinfeksi Covid-19 varian baru adalah hasil CT value-nya di bawah 25. Di atas itu, masih dinyatakan aman dan terinfeksi Covid-19 biasa.
Meski beberapa dokter senior di Surabaya telah menyebut ada varian baru dari pasien Covid-19 asal Bangkalan, Jadid menilai belum ada hasil laboratorium maupun bukti medis yang menyebutkan pasien asal Bangkalan terinfeksi Covid-19 varian baru.
Karena itu, ia tidak berani mengatakan hal yang belum terbukti kebenarannya.
"Jadi, memang kami ngomongnya baru patut diduga. Tapi, dokter senior bilang ini hampir dipastikan kena varian baru meskipun belum ada bukti medisnya," ujar Jadid.
"Kan enggak boleh langsung memberi statement ada varian baru tanpa pemeriksaan lab dan bukti medis. Jadi baru patut diduga sampai dengan nanti muncul spesimen yang kami kirimkan," tutur Jadid.
"Janganlah, nanti jadi heboh. Karena ini belum ada bukti medisnya," kata Jadid.(*)
Baca Juga: Gigi Kuning? 5 Pengobatan Alami Untuk Memutihkan dan Mencerahkan Gigi
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar