GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang mudah menular lewat kontak lansung dengan orang yang terinfeksi.
Bahkan orang yang positif Covid-19 bisa tidak menunjukan gejala sama sekali ketika mereka terinfeksi.
Karenanya untuk memastikan seseorang positif Covid-19 atau tidak, perlu dilakukan tes Covid-19 berupa swab PCR atau swab antigen.
Namun ketika melakukan kontak dengan orang positif Covid-19 rupanya kita tidak disarankan untuk langsung melakukan swab PCR atau tes Covid-19 lainnya.
Alih-alih melakukan tes Covid-19, kita lebih disarankan untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
Baca Juga: Terbukti Negatif Covid-19 Setelah Dikebumikan, 196 Kuburan Dibongkar
Hal itu seperti yang dijelaskan dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3 yang diterima redaksi GridHEALTH.id (22/6/2021).
Dalam pedoman tersebut disebutkan beberapa hal yang dinilai salah kaprah, salah satunya perihal kontak langsung dengan orang positif Covid-19 dan swab PCR.
Dimana pernyataan, "Saya perlu melakukan PCR swab atau swab antigen sesegera mungkin setelah saya mengetahui ada riwayat kontak," adalah SALAH.
Sementara yang benar adalah:
1. PCR swab dilakukan di hari ke 3-5 setelah riwayat kontak ATAU
2. Swab antigen di hari 2-3 setelah riwayat kontak. Jika negatif, harus konfirmasi swab antigen 5 hari kemudian.
Hal ini perlu diperhatikan sebab pemeriksaan terlalu dini dapat beresiko NEGATIF PALSU, yaitu
kondisi di mana virus sebenarnya sudah ada di dalam tubuh, tetapi belum terdeteksi oleh alat.
Dimana RISIKO MENULARKAN! tentunya sangat besar.
Hari yang tepat untuk melakukan testing tersebut juga berlaku bagi orang yang baru tiba dari luar daerah.
Baca Juga: Ternyata Tim Bulu Tangkis Indonesia Hasil Test PCR-nya Negatif, Panitia All England dan NHS Bungkam
Selama menunggu hari yang tepat untuk melakukan testing, karantina atau isolasi mandiri harus dijalankan.
Tak lupa juga untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi apalagi ditemukan juga varian baru, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
Baca Juga: 5 Keunggulan InnoLAMP Alat Test Covid-19 Produksi Dalam Negeri, Tanpa Ngilu dan Sakit Namun Akurat
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar