GridHEALTH.id - Seiring meningkatnya pasien Covid-19, ruang perawatan di rumah sakit darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta pun semakin menipis.
Kondisi ini membuat tidak semua pasien Covid-19 bisa langsung dirawat di RSD Wisma Atlet.
Hal ini pun diungkap Komandan Lapangan RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, pada Dialog Produktif KPCPEN yang ditayangkan di FMB9ID_IKP, Rabu (23/6/2021).
Menurut Letkol Arifin ada kriteria pasien Covid-19 yang telah ditetapkan untuk bisa di rawat di RSD Wisma Atlet.
Lantas apa saja kriteria pasien Covid-19 yang bisa dirawat di RSD Wisma Atlet?
"SOP sudah di-share ke puskesmas. Dari orang terkonfirmasi positif melaporkan semua dari puskesmas atau asilitas kesehatan terdekat," ujar Letkol Arifin dikutip dari tribunnews.com (24/6/2021).
Ia melanjutkan, dari puskesmas akan menghubungi Call Center RSD Wisma Atlet untuk meminta persetujuan bisa di terima atau tidak.
Hanya pasien dengan gejala ringan dengan kormorbid dan pasien dengan gejala sedang yang bisa diterima di RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Untuk pasien-pasien yang ringan tanpa gejala atau OTG (orang tanpa gejala), tidak bisa tertampung di RS darurat ini," kata dia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Makin Ngeri, Hongkong Larang Penerbangan dari Indonesia
Sementara pasien tanpa gejala atau OTG diarahkan ke rusun Nagrak, Cilincing.
"Kemarin sore sudah dibuka di rusun Nagrak dan sudah menerima pasien. Pasien saat ini ada 121 pasien," jelas Letkol Arifin.
Arifin melaporkan saat ini tingkat keterisian tempat tidur telah mencapai 90 %.
Atau hanya tersisa tempat tidur sekitar 9,22 %.
"Saat ini 90 % keterisian tempat tidur di RSDC, sehingga tersisa 9,22 %," tutur Letkol Arifin.
Melihat kondisi tersebut tentu sangat mengkhawatirkan. Penting bagi kita untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19.
Cara yang paling mudah yang bisa dilakukan saat ini adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Who.int,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar