Merangkum Kompas.com dari Healthline (22/6/2021), donor plasma konvalesen sebaiknya dilakukan dalam interval 28 hari sekali.
Sebab, apabila terlalu sering melakukannya, kualitas plasma pun akan menurun.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan tubuh untuk dengan cepat meregenerasi komponen penting plasma.
Sebuah penelitian berjudul “Specific protein content of pools of plasma for fractionation from different sources: impact of frequency of donations” menyelidiki dan membandingkan kualitas plasma dari donasi dari berbagai negara.
Mereka menemukan bahwa di Amerika Serikat, plasma dari orang yang lebih sering mendonasikan dan dalam volume yang lebih tinggi secara signifikan lebih rendah dalam protein total, albumin, dan penanda darah lainnya.
Baik itu untuk membantu memerangi Covid-19 maupun untuk tujuan lain, donasi plasma, terutama donasi yang sering, harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Baca Juga: Lolos dari Masa Kritis di ICU akibat Infeksi Covid-19 dengan Terapi Plasma Konvalesen
Source | : | Kompas.com,Indonesia.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar