GridHEALTH.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di berbagai daerah rupanya berimbas pada langkanya alat-alat medis di pasaran.
Seperti tabung oksigen yang kabarnya kini mulai kosong di berbagai tempat.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon, menyebutkan bahwa stok tabung oksigen di Pasar Pramuka kosong sejak Sabtu (26/6/2021).
Yoyon mengungkapkan, para pedagang di Pasar Pramuka juga telah menerapkan sistem pembatasan penjualan. Satu pembeli hanya boleh membeli satu tabung oksigen.
Baca Juga: PPKM Mikro Direvisi, Mal Tutup Jam 5 Sore hingga Restoran Hanya Boleh Take Away
Namun, tetap saja, tabung yang ada kurang dibandingkan jumlah pembeli yang masih mencari.
"Banyak yang beli, kemudian membelinya mendadak bersamaan datangnya, sementara di kami enggak pernah nyetok banyak kalau tabung oksigen ini," ujarny dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/6/2021).
Sementara itu, penjualan oximeter malah berbanding terbalik.
Yoyon mengaku, oximeter di Pasar Pramuka tidak laku sama sekali.
"Oximeter sendiri malah enggak laku sekarang," kata Yoyon, Senin (28/6/2021).
Baca Juga: Varian Virus Delta Mendominasi Indonesia, Waspada Mutasi Virus Delta Plus yang Ditakuti India
Padahal, menurut Yoyon, harga oximeter di Pasar Pramuka masih standar.
"Harganya standar, Rp 150.000 satu oximeter. Harga enggak naik. Enggak laku, gimana mau naikin," lanjut Yoyon.
Oximeter merupakan perangkat berukuran kecil yang dijepitkan ke jari, untuk mengukur denyut nadi dan persentase oksigen di dalam darah kita.
Menurut British Lung Foundation, tingkat saturasi oksigen normal di dalam darah pada orang yang sehat sekitar 95-100 persen.
Jika tingkat saturasi oksigen seseorang berada di bawah 95-100 persen, maka ada indikasi orang tersebut memiliki masalah paru-paru.
Tingkat saturasi di bawah 92 persen atau 88 persen bagi orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) menunjukkan jika ia menderita sakit parah dan membutuhkan oksigen tambahan.
Baca Juga: Ingin Bayi Pintar dalam Segala Hal? Hati-hati Overstimulasi Bisa Sebabkan Bayi Alami Gejala Berikut
Sementara, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), menyebut pulse oximeter bisa menjadi alat deteksi dini pada pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia (kekurangan oksigen di dalam darah).
Namun, Adria menyarankan untuk mengecek kondisi happy hypoxia terlebih dahulu, apakah ia positif Covid-19 atau tidak. (*)
Baca Juga: Program Vaksinasi Covid-19 Pecah Rekor, Jokowi Naikkan Target: 'Mulai Agustus 2 Juta Dosis per Hari'
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar