GridHEALTH.id - Opsi suntikan ketiga pada para penerima vaksin Covid-19 terus beredar di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut ada kemungkinan untuk suntikan ketiga atau vaksinasi ulang.
Vaksinasi ulang diperlukan untuk membentuk kekebalan tubuh yang dianggap masih kurang sehingga virus corona masih bisa menjangkit.
"Vaksinasi ulang bisa saja diperlukan apabila jumlah titer antibodi yang ada di seseorang tersebut setelah divaksinasi tidak cukup tinggi untuk bisa menghadang dari potensi kenaikan atau tertular lagi oleh Covid ini," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/6/2021).
Bahkan kabarnya, vaksinasi ulang atau suntikan ketiga ini dikhususkan bagi para penerima vaksin Covid-19 merek Sinovac.
Lantas, benarkah hal tersebut terjadi?
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai suntikan vaksin Sinovac ketiga sebagai vaksin booster atau penguat.
"Kita perlu vaksin booster untuk terutama yang menerima Sinovac perlu sekali. Menurut saya booster vaksin ini harus yang memang merespons varian Delta. Pokoknya varian Covid-19 terbaru. Ini penting sekali," ujar Dikcy, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Se-Indonesia Jangan Mau Buang Uang Jutaan Rupiah, Ivermectin Tak Boleh Dikonsumsi Sembarang Orang!
"Bukan berarti (Sinovac) tidak efektif tapi pada level tertentu itu yang membuat saya merekomendasikan harus ada booster (vaksin)," lanjutnya.
Pasalnya, vaksin Sinovac diklaim belum bisa memberikan perlawanan penuh terhadap serangan varian baru Covid-19, seperti varian Delta dan varian Kappa.
Sementara, dikutip dari Reuters, vaksin Covid-19 yang dinilai ampuh melawan varian baru Covid-19, yaitu:
- Vaksin AstraZeneca yang menawarkan perlindungan tinggi, ke varian Delta. Vaksin memberikan 92 persen perlindungan ke penerimanya, dari risiko rawat inap ke rumah sakit akibat varian Delta.
- Vaksin Pfizer/BioNTech juga efektif 96 persen melindungi pasien dari kemungkinan rawat inap di rumah sakit akibat varian ini. Hal tersebut setelah disuntik dua dosis.
- Vaksin Moderna yang memberikan perlindungan terhadap varian Delta, Kappa, Beta, Eta, A.231 dan A.VOI.V2.
Baca Juga: Kabar Gembira, Bansos PPKM Darurat Bakal Cair Minggu Depan, Ini Besaran dan Cara Mengeceknya
Terlepas dari itu, Kementerian Kesehatan akhirnya ikut angkat bicara terkait masalah penyuntikan vaksin ketiga.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan rekomendasi.
"Yang kedua, ini tentu perlunya suatu kajian ilmiah yang sudah memang sudah publikasi, seperti apa vaksin diberikan? Jangka waktunya berapa lama?" kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Kamis (1/7/2021). (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar