GridHEALTH.id - Saat pandemi Covid-19 alat kesehatan alias alkes kini banyak yang diburu masyarakat.
Bahkan kini banyak masyarakat yang sudah familiar atau setidaknya tidak asing dengan istilah alat kesehatan tertentu.
Baca Juga: Melengkapi Nutrisi Si Kecil dengan Camilan yang Melatih Fungsi Motorik
Contohnya adalah oximeter.
Awalnya tidak banyak yang kendal dengan benda kecil satu ini, kecuali para tenaga kesehatan, dokter juga perawat dan bidan.
Tapi kini, anak remaja pun sudah familiar dengan alat ini.
Adapun fungsi dari oximeter adalah untuk mengukur saturasi oksigen di dalam tubuh seseorang.
Karena alat ini begitu penting bagi pasien yang isolasmi mandiri, WHO menyarankan pasien memilikinya.
Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan "Dengan alat ini pasien dapat mengidentifikasi apakah saat (isolasi mandiri) di rumah kesehatan memburuk atau lebih baik dirawat di rumah sakit," paparnya dalam pengarahan PBB di Jenewa seperti dilansir Reuters, Selasa (26/1/2021).
Adapun cara kerja oximeter dengan menyinari kulit melalui ujung jari, kemudian mendeteksi warna dan pergerakan sel darah dalam tubuh.
Baca Juga: 6 Khasiat Air Rebusan Kapulaga, Dari Obat Kuat Sampai Pereda Demam
Sel darah teroksigenasi berwarna merah cerah, sel terdeoksigenasi berwarna merah tua.
Perangkat itu kemudian akan membandingkan jumlah sel darah merah terang dan sel darah merah gelap untuk menghitung saturasi oksigen ke dalam persentase.
Misalnya, pembacaan 99 persen berarti hanya satu persen sel darah di aliran darah kita yang kekurangan oksigen.
Tapi sayang, saat ini karena permintaan oximeter begitu besar di Indonesia, banyak penjual dan produsen nakal yang menjual oximeter palsu.
Mengenai hal ini GridHEALTH.id dikirim sebuah video yang menujukan cara mengecek oximeter asli atau palsu.
Dalam video tersebut pembuat video mengatakan dua oximeter dihadapannya salah satunya ada yang palsu.
Lalu dirinya membuktikannya.
Dia mengambil dua pensil, dan keduanya di masakuan ke dalam oximeter tersebut.
Ternyata salah satu oximeter (dalam video berwarna biru) bisa membaca saturasi oksigen pensil yang dimasukan ke dalamnya.
Baca Juga: 3 Tantangan Belajar di Sekolah yang Dihadapi Oleh Anak Diabetes
Baca Juga: Dijamin Rambut Bebas Ketombe dan Makin Sehat, Cukup Gunakan Baking Soda hingga Lidah Buaya
Sementara oximeter yang satunya (dalam video berwarna putih), saat dimasukan pensil dan diaktifkan, tidka bisa bekerja sebagaimana mestinya alias error.
Untuk diketahui, oximeter diciptakan untuk membaca saturasi oksigen pada makhluk hidup, dalam hal ini manusia. Benda mati tidak mempunyai saturasi oksigen.
Jadi bisa dilihat, oximeter yang bisa membaca saturasi oksigen pensil adalah oximeter palsu.
Cara Membaca Oximeter
Melansir laman Mayo Clinic, pembacaan kadar oksigen normal menggunakan pulse oximeter berkisar antara 95 persen hingga 100 persen.
Angka kadar oksigen di bawah 90 persen dinilai terlalu rendah.
Beberapa dokter melaporkan, pasien Covid-19 masuk ke rumah sakit dengan kadar oksigen di 50 persen atau lebih rendah.
Sementara, denyut jantung istirahat normal berkisar antara 60 hingga 100 BPM.
Pada umumnya, lebih rendah denyut jantung berarti lebih baik, karena denyut jantung rendah biasanya merupakan indikasi sistem kardiovaskular yang kuat.
Itulah cara membaca oximeter. (*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar