Jika dibiarkan, entah apa yang terjadi pada bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.
Tidak menutup kemungkinan bisa luluh lantak seperti India, atau bahkan lebih.
Karenanya, Kementerian Kesehatan tidak tinggal diam.
Melalui Juru Bicara dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa tidak benar adanya anggapan bahwa meledaknya kasus Covid-19 di Indonesia karena banyaknya orang-orang yang telah mulai divaksin.
Menurut Nadia, "Justru kalau sudah banyak masyarakat yang divaksin kasus tidak ada lonjakan."
Untuk meredam isu lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia karena gencarnya program vaksinasi Covid-19, Nadia menjelaskan apa yang terjadi saat ini karena Indonesia memang tengah menghadapi kondisi pandemi.
"Jadi saat ini kondisi kita dalam kategori pandemi, yang artinya laju penularan dan konsentrasi virus sangat tinggi," jelasnya.
Prihal masih adanya orang yang sudah divaksin namun tetap terinfeksi Covid-19, Nadia pun menjaskan, secara teori terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang yang sudah divaksin tetap bisa tertular.
Faktor tersebut di antaranya yakni host, lingkungan dan virus itu sendiri.
Ingat, jika seseorang sudah divaksin Covid-19 dan terinfeksi Covid-19, bisa membuat yang bersanguktan tidak menjadi parah.
"Vaksin akan bekerja saat virus masuk ke tubuh kita. Dalam pertandingan, bisa saja kita menjadi positif tetapi gejala dan tingkat keparahan tidak terjadi, itulah manfaat vaksin," papar Nadia untuk seluruh masyarakat Indonesia supaya tidak mudah terprofokasi dan terpengaruh hal-hal yang menyesatkan sehingga progam vaksinasi Covid-19 menjadi tak tercapai dan Indonesia sulit mencapai herd Immunity.
Jika herd immunity tidka tercapai, sampai kapan kita akan hidup dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ayo vaksin Covid-19, halal, aman, dan sehat.(*)
Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang Hingga 6 Minggu, Sri Mulyani Ungkap Rencana Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar