4. Imunisasi lantatur sebaiknya dilakukan di lokasi terbuka yang teduh, misalnya di halaman atau bagian luar fasyankes/klinik, disesuaikan dengan kondisi setempat.
5. Perlu disiapkan tempat yang menjamin penyimpanan vaksin yang baik, dan tempat tindakan gawat darurat (emergensi) pasca imunisasi bila diperlukan.
6. Pendaftaran sebaiknya dilakukan 1-2 hari sebelumnya untuk membatasi jumlah anak yang akan diimunisasi, pembuatan jadwal kedatangan agar tidak mengantri terlalu lama, perkiraan kebutuhan vaksin, alat kesehatan, tenaga yang diperlukan, dan sebagainya.
7. Anak usia >2 tahun memakai masker, usia <2 tahun memakai pelindung wajah (face shield), pengantar memakai masker rangkap (masker medis di dalam dan masker kain di luar) dan semua menunggu di dalam kendaraan masing-masing sampai dipanggil untuk imunisasi.
Baca Juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun Pada Mereka yang Pernah Terpapar Varian Delta
8. Koordinasi pendaftaran dan pemanggilan sebaiknya melalui telepon selular.
9. Tenaga kesehatan memakai APD (gown, masker rangkap dan face shield, tanpa sarung tangan) dan protokol kesehatan lainnya, menunggu di tempat yang teduh dan ventilasi baik.
10. Vaksin disimpan di dalam termos vaksin, dengan suhu 2 – 8°C, tidak terpajan sinar matahari, diletakkan di meja, di samping spuit, swab alkohol, formulir pencatatan, pengukur suhu, stetoskop, dan perlengkapan lain yang dianggap perlu.
11. Trolley/meja khusus berisi alat/obat gawat darurat diletakkan di dekat tenaga kesehatan.
12. Tenaga kesehatan melakukan imunisasi sesuai prosedur imunisasi dengan beberapa perhatian:
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar