GridHEALTH.id - Wanita hamil yang tetap merokok, dapat melipatgandakan kemungkinan bayi mereka terkena meningitis.
Dan anak-anak yang terpapar asap rokok orangtuanya dua kali lebih rentan terhadap penyakit mematikan, menurut sebuah penelitian di Inggris pada 2020, dikutip dari The Guardian (07/01/2021).
Setiap tahun sekitar 2.500 orang mengembangkan meningitis di Inggris, meskipun paling sering terjadi pada anak di bawah lima tahun.
Ini membunuh satu dari 20 dan menonaktifkan satu dari enam. Meningitis disebabkan oleh infeksi virus pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Virus yang menyebabkan meningitis meliputi virus kelompok enterovirus, virus herpes simplex, virus HIV, virus West Nile, atau virus mumps. Masing-masing jenis virus memiliki pola penyebaran dan penularan yang berbeda-beda.
Baca Juga: 5 Jenis Meningitis, Salah Satunya Diderita Glenn Fredly Hingga Wafat
Baca Juga: Pasien Penyakit Jantung Lebih Berisiko Menyandang Diabetes, Studi
Rachael Murray, dari Pusat Studi Pengendalian Tembakau Inggris di Universitas Nottingham, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan: "Kami memperkirakan bahwa tambahan 630 kasus penyakit meningokokus invasif anak setiap tahun secara langsung disebabkan oleh perokok pasif di Inggris."
Sementara itu, angka Layanan Kesehatan Nasional terbaru menunjukkan bahwa 13 % wanita yang melahirkan adalah perokok, atau 95.000 ibu baru di Inggris setiap tahun.
Peneliti University of Nottingham menganalisis 18 studi yang melihat hubungan antara perokok pasif dan meningitis.
Baca Juga: WHO Mendesak Lebih Banyak Penelitian Tentang 'Long Covid-19'
Baca Juga: Alergi Antibiotik Bisa Bahayakan Nyawa, Ini Jenis Alergi Lainnya
Mereka menemukan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di rumah lebih dari dua kali lebih mungkin untuk terkena penyakit infeksi akibat virus ini. Balita bahkan lebih rentan. Mereka ditemukan dua setengah kali lebih berisiko. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar