GridHEALTH.id - Penyandang diabetes diketahui berisiko menderita bisul dan luka pada tubuhnya.
Bisul pada penyandang diabetes bisa dikarenakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri.
Saat bisul pada penyandang diabetes itu pecah, maka ia akan berubah menjadi luka terbuka pada kulit yang sulit sembuh.
Lokasi munculnya bisul pada penyandang diabetes bisa di kaki dan tungkai, tetapi mungkin juga dapat terbentuk di area lain, seperti tangan atau lipatan kulit di perut.
Untuk diketahui, mengapa diabetes dapat meningkatkan peluang penyandangnya terkena bisul menurut informasi dari WebMD (23/6/2021), karena tingginya kadar gula darah atau juga disebut glukosa darah pada penderita.
Kadar gula darah yang tinggi tersebut dapat merusak saraf dan pembuluh darah penyandang diabetes, dan dapat mengurangi aliran darah (terutama ke tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya), yang mempersulit luka dan luka untuk sembuh.
Baca Juga: Catat, Ini Tips Meningkatkan Penyembuhan 'Luka Diabetes Basah'
Kondisi itu juga dapat membuat penyandang diabetes lebih mungkin terkena infeksi bakteri.
Terlebih lagi, jika tidak ditangani dengan baik rusaknya saraf dan pembuluh darah dapat mengembangkan kondisi yang disebut penyakit arteri perifer (PAD).
Kerusakan saraf juga membuat penyandang lebih sulit merasakan sakit dari gejala bisul atau infeksi lainnya.
Itulah penyebab paling umum terjadinya bisul dan luka pada penyandang diabetes.
Perlu diperhatikan juga, bisul ini berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi serius atau bahkan gangren, yaitu ketika jaringan di tubuh mati.
Dalam beberapa kasus, satu-satunya cara dokter dapat mengobati infeksi atau gangren adalah dengan mengamputasi daerah yang terkena.
Diabetes Basah
Bisul dan luka pada penyandang diabetes ini ternyata memiliki kolerasi dengan istilah diabetes basah.
Diketahui diabetes basah merupakan istilah yang cukup banyak dikenal masyarakat awam di Indonesia untuk menyebutkan salah satu jenis luka diabetes.
Dikutip dari laman aido.id (8/5/2020), diabetes basah merupakan jenis diabetes yang memiliki bekas luka terbuka disertai nanah yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Padahal dalam dunia medis istilah diabetes basah dan diabetes basah itu tidak ada.
Hanya ada empat jenis diabetes yang diakui oleh para pakar di dunia kesehatan, yakni diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional dan insipidus.
Adapun yang dimaksud diabetes basah itu sendiri adalah merujuk pada luka yang dialami penyandang diabetes.
Hal itu disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah. Sehingga menyebabkan terganggunya sistem perbaikan pembuluh darah pasien dengan diabetes.
Karenanya fungsi pembuluh darah untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Hal ini banyak terjadi pada pembuluh darah kecil (mikrovaskular).
Jaringan yang mengalami kekurangan asupan tersebut akan mengalami kematian sel dan jaringan.
Kerusakan dari pembuluh darah tersebut juga dapat menyebabkan tidak teraturnya molekul yang dapat masuk dan keluar dari pembuluh darah tersebut.
Pada luka terbuka, luka pun akan lama pulih dan muncul nanah.(*)
Baca Juga: Fakta Tentang Diabetes Basah dan Diabetes Kering, Apa Penyebabnya?
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Aido.id,Webmd |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar