GridHEALTH.id - Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan alat pencatatan kesehatan ibu dan anak di tingkat keluarga.
Selain sebagai media pencatatan, Buku KIA juga digunakan sebagai media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi ibu hamil dan balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin.
Baca Juga: Festival Ibu dan Buah Hati 2019, Membuat Kartu Identitas Anak (KIA) Hingga Perawatan Gigi Gratsi!
Sebagian ibu di Indonesia telah menggunakan Buku KIA ini selama masa hamil hingga merawat sang anak sampai usia balita.
Buku KIA memiliki isi yang lengkap, mulai dari pemeriksaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, serta bayi baru lahir hingga usia 6 tahun.
Tak hanya itu, pencatatan imunisasi anak, pemenuhan kebutuhan gizi dan perkembangan anak, pencatatan Kartu Menuju Sehat atau KMS (tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak), hingga catatan kesehatan anak.
Baca Juga: Viral Bansos Tunai Dipotong Rp 50 Ribu Demi Ganti Suku Cadang Mobil Ambulans, Ketua RW Angkat Bicara
Namun tahukah, Buku KIA sudah melewati beberapa kali revisi.
Revisi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menjadi agenda revisi lima tahunan untuk mengikuti perkembangan ilmu dan kebijakan kesehatan yang terbaru.
Hingga saat ini, Buku KIA sudah direvisi sekitar 3 kali.
Sejarah keberadaan Buku KIA di Indonesia terjadi pada 1994 yang menjadi titik balik dimana sebelumnya pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak berupa kartu dan lembaran yang terpisah-pisah, dengan kemungkinan besar akan hilang dan tercecer.
Bentuk pencatatan KIA yang mengintegrasikan kartu dan lembaran menjadi buku tersebut berfungsi sebagai home-based record untuk ibu hamil, bersalin, nifas, sampai anak berusia 5 tahun.
Pada 2004 menjadi satu-satunya pencatatan KIA yang dituangkan dalam Kepmenkes nomor 284 tahun 2004, yang kemudian disepakati revisi Buku KIA diagendakan setiap 5 tahun sekali, dilakukan pada tahun 2009, 2015 dan tahun 2020 ini adalah revisi yang ketiga.
Dan Kemenkes menyediakan Buku KIA yang bersumber APBN pusat sejumlah sasaran ibu hamil, sesuai usulan Dinkes Kab/Kota dan didistribusi langsung ke Dinkes Kab/Kota.
Kendati demikian, tidak ada perubahan drastis di dalamnya.
Koordinator Poksi Kesehatan Balita dan Anak Usia Prasekolah, dr. Ni Made Diah, P.L.D., MKM menyebutkan, ada keunikan bentuk Buku KIA tahun 2020.
"Buku KIA 2020 dicetak bolak-balik. Jadi bagian kesehatan ibu dan kesehatan anak dipisah," ujar Diah dalam webinar 'Pentingnya Buku KIA untuk Orangtua Pantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak di masa Pandemi', Kamis (29/7/2021).
Adapun perubahan dalam Buku KIA tahun 2020 yaitu:
1. Dibuat 2 cover untuk ibu hamil dan untuk anak
2. Form pencatatan dulu diikuti KIE
3. Form pernyataan ibu tentang pemenuhan layanan
4. Update kebijakan Antenatal Care (ANC) dan Postnatal Care (PNC)
5. Sequensial pemantauan perkembangan anak. (*)
Baca Juga: Orangtua Sering-seringlah Ajak Anak Olahraga di Rumah, ini Manfaatnya
View this post on Instagram
#hadapicroona #berantasstunting
Source | : | webinar |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar