- Gejala fisik seperti tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar dan rasa kesemutan di tubuh
- Kadang-kadang terlontar kekerasan verbal dan fisik
- Merajuk, bersikap sarkastik setiap saat dan memberikan perawatan diam-diam bisa menjadi tanda kemarahan yang halus
Lantas, bagaimana cara tetap tenang saat terjadi gejolak? Jika telah didiagnosis dengan kemarahan dan atau berpikir bahwa kemarahan kita tidak terkendali, kita harus mencoba teknik menenangkan yang dapat membebaskan kita dari agresi dan frustrasi tersebut.
Berikut adalah beberapa tips manajemen kemarahan untuk mengelola emosi kita;
- Sangat penting untuk berpikir sebelum berbicara. Jangan mengatakan atau melakukan apa pun yang akan memperburuk situasi, tetapi cobalah latihan pernapasan untuk menenangkan diri. Olahraga juga dapat membantu kita mengelola amarah.
Baca Juga: Mucormycosis, Infeksi Jamur Hitam yang Dipenuhi Mitos, Ini Faktanya
- Daripada mencapai kesimpulan, pikirkan solusi yang mungkin.
- Bergabunglah dengan kelas manajemen kemarahan (anger management) yang dapat memberi berbagai tip dan trik untuk mengatasi masalah terkait kemarahan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Neuro Science News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar