Ini mungkin tampak tidak masuk akal bagi mata asing, tetapi orang yang depresi mungkin rentan terhadap ledakan emosi yang tidak terkendali.
2. Epilepsi
Meskipun sangat jarang, para peneliti percaya bahwa serangan epilepsi yang dikenal sebagai kejang parsial sederhana dapat mempengaruhi emosi dan menyebabkan kemarahan dan perasaan agresi.
3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat seseorang rentan terhadap pikiran obsesif dan perilaku kompulsif.
Paling sering, kebutuhan untuk menyelesaikan ritual tertentu atau mengikuti jadwal dan ketidakmampuan untuk melakukan hal itu dapat memicu frustrasi, yang menyebabkan kemarahan.
Juga, pikiran obsesif dan perilaku kompulsif terkadang dapat meningkatkan tingkat iritabilitas pada seseorang.
Baca Juga: India Kembangkan Vaksin Covid-19 Lewat Hidung, Diklaim Memberi Perlindungan Tambahan
Baca Juga: Tetap Tak Tergantikan, ASI Meningkatkan Kekebalan Terhadap Penyakit Infeksi Bayi
4. Gangguan bipolar
Juga merupakan kondisi serius, gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam suasana hati dan kepribadian.
Orang yang berurusan dengan gangguan ini mungkin mengalami serangan kemarahan dan kemarahan.
Source | : | Neuro Science News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar