Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat untuk tidak sembarang menggabungkan merek vaksin Covid-19.
Dilansir dari Reuters, Kepala Tim Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan menyebut perilaku mencampur vaksin beda merek adalah 'tren yang berbahaya'.
Pasalnya, belum ditemukan bukti mengenai efeknya untuk kesehatan.
Baca Juga: Dari Alzheimer Hingga Bipolar, Dampak Obesitas Pada Gangguan Mental yang Belum Banyak Diketahui
"Ada tren yang berbahaya saat ini. Kita saat ini belum memiliki bukti soal mencampur dan mencocokkan (vaksin beda merek)," ujar Soumya.
Hingga saat ini, WHO masih menganjurkan penggunaan vaksin yang sama.
Kendati demikain, Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan hal yang berbeda.
Source | : | Kompas.com,Reuters,Instagram |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar