GridHEALTH.id - Kebutuhan tabung oksigen meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
Diketahui orang yang terpapar Covid-19 berisiko mengalami penurunan saturasi oksigen yang drastis.
Penurunan saturasi oksigen ini juga jadi salah satu penyebab paling banyak pasien Covid-19 mengalami keparahan, bahkan hingga meninggal dunia.
Diketahui kondisi parah dari kondisi ini disebut sebagai happy hypoxia.
Baca Juga: Ibunda Irwansyah Meninggal Dunia, Sempat Bangun setelah 3 Hari Koma Akibat Covid-19
Dikutip dari laman Mayo Clinic (1/12/2018), happy hypoxia adalah kondisi dimana saturasi oksigen di dalam jaringan tubuh menurun drastis namun tidak diikuti dengan gejala atau keluhan yang dirasakan penderitanya.
Akibatnya korban bisa mengalami kematian mendadak karena akumulasi kegagalan organ akibat rendahnya kadar oksigen yang tidak disadari sebelumnya.
Meski begitu, penggunaan tabung oksigen sendiri di rumah ternyata tidak boleh sembarangan.
Apalagi bagi mereka yang merupakan pasien isolasi mandiri di rumah.
Hal itu dijelaskan langsung oleh dr Ugi Sugiri Sp EM seperti dilansir dari Tribunnews.com (4/8/2021).
Menurutnya perawatan di rumah tidak dibenarkan diberi tabung oksigen.
Menggunakan tabung oksigen harus diawasi oleh ahli.
Ada aturan khusus seperti berapa liter pemberian pada pasien, berapa jam oksigen akan habis dan sebagainya.
"Oleh karena itu, jika ada yang merasa sesak bisa ke rumah sakit saja. Biar bisa dinilai dirawat inap atau enggak perlu. Kalau menggunakan oksigen di rumah tidak dianjurkan," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Rabu (4/8/2021).
Penggunaan tabung oksigen menurut pemaparan dr Ugi betul-betul harus dipantau.
Tidak hanya sekadar kasih oksigen saja, bahkan ukuran tabung juga memengaruhi.
Karenanya perlu berkonsultasi terlebih dahulu.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar