GridHEALTH.id - Salah sati penyakit infeksi yang sangat menular pada anak adalah penyakit infeksi gastroenteritis.
Penyakit infeksi gastroenteritis ini dimasyaralat dikenal dengan sebutan 'flu perut'.
Penyakit infeksi gastroenteritis adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus atau bakteri, yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada lambung dan usus.
Meskipun dikenal sebagai 'flu perut', gastroenteritis tidak sama dengan influenza, yang menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Sebab gastroenteritis menyerang usus manusia.
Penularannya melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau dengan makan atau minum makanan atau air yang terkontaminasi.
Penyakit infeksi gastroenteritis pada dewasa yang sehat, biasanya akan pulih tanpa komplikasi.
Tapi hati-hati, melansir Health Plus - Mount Elizabeth Hospital (11/2/2021), penyakit infeksi gastroenteritis dapat mematikan bagi bayi, lansia, dan mereka yang sistem kekebalannya terganggu.
Penyakit infeksi gastroenteritis paling sering disebabkan oleh infeksi Rotavirus.
Baca Juga: Makan Labu Kuning Untuk Mengobati Covid-19, Ternyata Informasi Hoaks
Virus tersebut paling umum menyerang bayi dan anak-anak.
Ssedangkan norovirus menyebabkan gastroenteritis serius dan wabah penyakit bawaan makanan.
Penyakit infeksi gastroenteritis bisa juga disebabkan oleh bakteri seperti E. coli dan salmonella juga dapat menyebabkan flu perut.
Bakteri lain yang disebut Shigella juga dapat menyebabkan flu perut.
Bakteri satu ini sering menyebar di sekolah dan pusat penitipan anak melalui kontak dengan mainan yang terinfeksi, perlengkapan kamar mandi, meja ganti, ember popok, mengganti popok anak dengan infeksi Shigella, lalu menyentuh mulut.
Gejala Penyakit Infeksi Gastroenteritis pada Anak
Gejala umum flu perut pada anak termasuk diare berair, kram perut, mual, muntah, dan terkadang demam.
Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19, Penyandang Alergi Perlu Hati-hati, Suntikan Dosis Kedua Lebih Kuat
Pada anak-anak, flu perut dapat menyebabkan dehidrasi dengan sangat cepat.
Karenanya penting untuk mewaspadai gejala seperti kulit kering, mulut kering atau sangat haus.
Pada bayi, perhatikan popoknya jika lebih sering kering, itu pertanda bayi dehidrasi.
Pastinya orangtua perlu ingat, flu perut ini sangat menular.
Penularannya, selain menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi dan makanan atau air yang terkontaminasi, flu perut pun dapat menyebar karena tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok.
Baca Juga: Klik di Sini, Cara Mudah Daftar Vaksin Covid-19, Gratis!
Komplikasi Penyakit Infeksi Gastroenteritis pada Anak
Komplikasi utama dari flu perut adalah dehidrasi.
Pada dewasa sehat yang minum cukup cairan untuk menggantikan apa yang hilang dari muntah dan diare, dehidrasi dapat diatasi dengan mudah.
Tapi pada bayi, lansia, dan orang dengan gangguan kekebalan, dapat dengan mudah mengalami dehidrasi parah jika kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dapat mereka ganti.
Kondisi tersebut membutuhkan rawat inap untuk cairan intravena.
Penting diingat, jika anak sudah sampai pada kondisi seperti berikut, segera minta pertolongan medis.
Baca Juga: Penggunaan Tabung Oksigen Untuk Isoman di Rumah Tidak Dibenarkan
* Mengalami demam 38,9 derajat Celcius atau lebih tinggi
* lesu atau sangat mudah tersinggung
* Sangat kesakitan atau tidak nyaman
* Mengalami diare berdarah
Jika terjadi pada bayi, orang tua harus segera membawa mereka ke rumah sakit, jika telah muntah selama lebih dari beberapa jam, popok tidak basah dalam 6 jam, diare parah atau berdarah, titik lunak cekung (fontanelle alias ubun-ubun) di atas kepala mereka, menangis tanpa air mata, mengantuk luar biasa, dan kurang responsif.
Ingat, flu perut pada anak-anak dapat menjadi parah dengan sangat cepat, dan menyebabkan dehidrasi parah, yang memerlukan rawat inap.(*)
Baca Juga: Anosmia Jadi Gejala Khas Covid-19 pada Anak, Orangtua Lakukan 5 Cara Merangsang Indera Penciuman
* Artikel telah ditinjau oleh Dr Mohana Rajakulendran, dokter anak di Rumah Sakit Parkway Eas.
Source | : | Mount Elizabeth Hospital - Flu Perut |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar