GridHEALTH.id - PPKM Level 4 berakhir hari ini.
Hari ini PPKM Level 4 akan kembali diperpanjang atau dirutunkan levelnya atau distop, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah, khususnya Presiden.
Tapi mengenai hal ini ada informasi dari Jodi Mahardi, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Jodi Mahardi menyebutkan, belum ada keputusan terkait PPKM level 4 diperpanjang atau tidak.
“Iya akan ada rakor untuk evaluasi PPKM Jawa Bali,” kata Jodi, mengutip Kompas.com, Minggu (8/8/2021).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menginformasikan pemerintah pusat sedang menimbang memperpanjang kembali Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 atau melonggarkannya ke level tiga untuk wilayah Ibu Kota.
“Pemerintah pusat akan mengambil kebijakan apakah PPKM level 4 dilanjutkan atau diturunkan levelnya,” kata Ariza saat meninjau lokasi sentra vaksinasi Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta, Minggu (8/8/2021), dilansir dari Jakarta.Binis.com (8/8/2021).
Ahmad Riza Patria pun mengatakan pihaknya siap untuk mengikuti keputusan dari pemerintah pusat ihwal kelanjutan PPKM itu di Ibu Kota.
Baca Juga: Kembali Aktif di Medsos, Adhisty Zara Pasang Foto Lengan Lebam, Warganet: 'Sengaja Diliatin, Caper'
Menurutnya, pemerintah pusat memiliki data Pandemi Covid-19 yang komprehensif untuk menentukan kebijakan terkait pembatasan mobilitas masyarakat tersebut.
“Jadi, kami siap saja melaksanakan apapun kebijakannya. Dilanjutkan, dikurangi atau dilonggarkan kami akan laksanakan sebaik mungkin,” jelasnya lebih detail.
Untuk diketahui, Jokowi telah memimpin rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4, pada Sabtu (7/8/2021).
Dari hasil evaluasi, ada pergeseran lonjakan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali.
"Selama 2 minggu terkahir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa-Bali terus meningkat," kata Jokowi melalui siaran di YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Risiko Tertular Varian Delta di Luar Ruangan Kecil Tapi Tetap Ada, Studi
Dari catatan Kementerian Kesehatan, per Sabtu (7/8/2021) ada 31.753 penambahan kasus baru. Sehingga total kasus secara nasional mencapai 3.639.616 kasus.
Terdapat 5 provinsi dengan angka kasus cukup tinggi, yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.
Ia menyampaikan, per 25 Juli 2021 wilayah di luar Jawa-Bali berkontribusi atas 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru secara nasional. Angka ini naik per 1 Agustus 2021, menjadi 13.589 atau sekitar 44 persen dari total kasus baru.
Sementara, per 6 Agustus 2021 angka kasus di luar Jawa-Bali meningkat 10 persen dengan 21.374 kasus atau sekitar 54 persen dari total kasus baru secara nasional. Jokowi pun memperingatkan pemerintah daerah dan institusi terkait agar mewaspadai lonjakan kasus ini.
Jokowi pun meminta jajarannya, khususnya TNI dan Polri, untuk merespons cepat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa dan Bali dalam rentang waktu dua minggu terakhir.
"Respons cepat, kebutuhan kita sekarang ini respons cepat, karena kelihatannya ini terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju ke luar Jawa-Bali," ujar Jokowi
"Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan itu ada di situ," kata Jokowi.(*)
Baca Juga: Pasien Covid-19 Request Tongseng Asu ke Ganjar Pranowo, Tidak Ada Daging Anjing Layak Dikonsumsi
Source | : | Kompas.com - PPKM Level 4,Bisnis.com -PPKM Level 4 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar