GridHEALTH.id - Belakangan ini, geger kisah seorang tersangka korupsi Masjid Sriwijaya, Palembang yang mengalami hilang ingatan usai menjalani operasi otak.
Sebeumnya, Mantan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Pemprov Sumatera Selatan Ahmad Nasuhi yang menjadi tersangka atas dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya telah menjalani operasi Singapura pada 2019.
Baca Juga: Brain Fog Muncul Setelah Dinyatakan Sembuh Covid-19, Pasien Bisa Kehilangan Ingatan
Kabarnya, operasi tersebut dilakukan akibat Ahmad Nasuhi mengalami pembengkakan pembuluh darah di otak.
Ia pun harus dioperasi untuk memasang ring di bagian kepala agar pembengkakan itu dapat dicegah. Pemasangan ring itupun menurutnya harus dicek secara berkala oleh dokter.
Sebab, hal itu dapat membuat pembuluh darah membengkak bagkan pecah dan darah bisa membanjiri otak.
Berdasarkan laman organisasi The Brain Tumour Charity, kehilangan ingatan setelah menjalani bedah saraf seperti operasi otak adalah hal yang normal.
Ingatan akan kembali setelah operasi otak, tergantung pada apakah hilangnya memori disebabkan oleh pembengkakan sementara atau pengangkatan sel-sel otak yang bertanggung jawab untuk memori.
Sayangnya, perawatan ini terkadang bisa berlangsung berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah perawatan berakhir.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Kembali Gelar Salat Jumat, Ini Aturannya yang Wajib Ditaati
Sementara itu, berdasarkan laman The Regents of The University of California, biasanya pasien akan menjalani tes ingatan setelah bebera hari melakukan operasi otak.
Terlepas dari iti, kabar yang menyebutkan bahwa tersangka korupsi Masjid Sriwijaya mengalami hilang ingatan usai operasi otak membuat kuasa hukum tersangka angkat bicara.
Ridho Junaidi, kuasa hukum tersangka Ahmad Nasuhi membantah kabar tersebut.
Ridho menyebut, kondisi Ahmad Nasuhi saat ini sedang mengeluhkan penyakit hidrosefalus dan aneurisma yang sudah diderita kliennya itu sejak lama.
Penyakit itu membuat adanya pembengkakan di pembuluh darah otak.
"Kabar hilang ingatan itu salah. Saya tidak pernah bilang seperti itu. Tetapi jika penyakit itu tidak cepat dirawat, bisa menyebabkan stroke, hilang ingatan bahkan kematian," kata Ridho melalui sambungan telepon dengan Kompas.com, Jumat (20/8/2021). (*)
Baca Juga: Jokowi; Tanaman Porang Jadi Pengganti Beras yang Menyehatkan
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,ucsf.edu,thebraintumourcharity.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar