Sitokin tersebut lalu bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel tersebut untuk memicu reaks peradangan.
“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” jelas Mahirsyah dilansir dari Kompas.com (16/5/2020).
Disebutkan bahwa sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.
Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.
Pada akhirnya paru-paru pun bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.
Baca Juga: Inilah Komplikasi yang Umum Ditimbulkan Covid-19, Salah Satunya Dialami Suami Joanna Alexandra
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar