GridHEALTH.id - Kabar mengejutan diungkap presenter yang juga mentalis Deddy Corbuzier.
Dimana ia mengaku hampir meninggal dunia karena mengalami badai sitokin akibat terpapar virus corona (Covid-19).
"Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tuturnya lewat unggahan di akun Intagram @mastercorbuzier (22/8/2021).
Melihat unggahan Deddy Corbuzier tersebut, alhasil tak sedikit masyarakat yang bertanya mengapa badai sitokin begitu mematikan, terutama pada pasien Covid-19.
Terkait badai sitokin yang mematikan ini pun sempat dijelaskan Penanggungjawab Logistik dan Perbekalan Farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang, Mahirsyah Wellyan TWH., S.Si., Apt., Msc.,.
Dimana menurut Mahirsyah badai sitokin atau cytokine strom merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.
Pada kasus Covid-19, paparan virus corona yang masuk ke tubuh membuat sel-sel darah putih akan merespons dengan memproduksi sitokin, yakni protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh untuk melakukan berbagai fungsi penting dalam penanda sinyal sel.
Sitokin tersebut lalu bergerak menuju jaringan yang terinfeksi dan berikatan dengan reseptor sel tersebut untuk memicu reaks peradangan.
“Pada kasus Covid-19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari serangan SARS-CoV-2,” jelas Mahirsyah dilansir dari Kompas.com (16/5/2020).
Disebutkan bahwa sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi.
Pada kondisi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.
Pada akhirnya paru-paru pun bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha keras membunuh virus.
Baca Juga: Inilah Komplikasi yang Umum Ditimbulkan Covid-19, Salah Satunya Dialami Suami Joanna Alexandra
Peradangan pada paru-paru tersebut sayangnya bisa terus terjadi meski infeksi sudah selesai.
Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.
Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien sulit bernapas.
Kondisi inilah yang kemudian bisa membuat pasien Covid-19 akhirnya meninggal dunia atau tak bisa bertahan.
“Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan,” jelas Mahirsyah.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar