Terlepas dari di mana peradangan terjadi, peningkatan aliran darah biasanya akan mengikuti gejala ini untuk memungkinkan protein plasma dan leukosit mencapai tempat cedera.
Meskipun respons seluler ini bermanfaat untuk pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri, tapi sering kali terjadi mengorbankan fungsi organ lokal.
Selama badai sitokin, berbagai sitokin inflamasi diproduksi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari biasanya.
Nah, produksi sitokin yang berlebihan ini menyebabkan terjadinya umpan balik positif pada sel kekebalan lainnya, yang memungkinkan lebih banyak sel kekebalan untuk direkrut ke lokasi cedera yang dapat menyebabkan kerusakan organ penderita.
Salah satu kondisi klinis paling menonjol yang terkait dengan badai sitokin termasuk sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang menyebabkan sejumlah besar kematian akibat SARS-CoV-2.
Apa itu ARDS alias sindrom gangguan pernapasan akut?
Patogenesis ARDS dimulai dengan kerusakan inflamasi pada membran alveolar-kapiler.
Baca Juga: Diteliti, Jamur Pembunuh Penyebab Meningitis dan Infeksi Otak
Source | : | News Medical Life Sciences - Badai Sitokin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar