GridHEALTH.id - Data indikator kematian dalam asesmen penilaian kondisi pandemi virus corona kembali dibuka pemerintah.
Data itu sempat dikeluarkan karena ada perbaikan yang hendak dilakukan. Tetapi data ini kini kembali digunakan.
Konsekuensi dengan dibukanya data ini, bakal ada tabungan kasus kematian yang akan dikeluarkan secara bertahap sehingga berdampak pada kenaikan kasus dalam beberapa hari ke depan.
"Saya mengingatkan dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi tren kasus konfirmasi dan kematian akibat tabungan kas konfirmasi dan kematian dari kabupaten/kota," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam keterangannya secara daring, Senin (23/08/2021).
Luhut mengatakan, tabungan tersebut akan dikeluarkan secara bertahap dalam 10 hari ke depan.
"Ada kemungkinan beberapa ratus atau ribu (kasus) secara bertahap dikeluarkan dalam 10 hari ke depan," kata Luhut.
Baca Juga: Daftar 32 Provinsi Serta Kota dan Kabupaten di Indonesia yang Masuk PPKM Level 3
Baca Juga: Berjemur Jadikan Jadwal Harian, Kekurangan Vitamin D Sebabkan Diabetes
"Salah satu penyebabnya tingginya angka kematian masih enggannya masyarakat untuk isoter sehingga terjadi perburukan ketika isoman sehingga telat menyebabkan dibawa ke faskes," sambung Luhut sembari mengatakan akan melakukan pengecekan dan intervensi di lapangan sesuai arahan presiden Jokowi.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar