Dokter Nadia Mulansari menjelaskan, “Faktor risiko terkena kanker hanya 5-10% yang diakibatkan oleh faktor genetika, sedangkan 90-95% lebih disebabkan oleh faktor lingkungan.
Maka jika mau sehat, berhentilah merokok dan jagalah berat badan yang ideal, jagalah tekanan darah agar tidak tinggi, konsumsi makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayuran, dan berolah ragalah secara teratur.”
Pengobatan RCC meliputi pembedahan seperti nefrektomi atau pengangkatan tumor dari ginjal, dilanjutkan dengan terapi sistemik.
Jika kedua ginjal sudah diangkat, maka pasien perlu menjalani cuci darah seumur hidupnya.
Dengan kemajuan pengobatan, kini pasien RCC dapat memanfaatkan pengobatan imunoterapi atau terapi biologis.
Terapi lainnya meliputi terapi target dimana pengobatan ditargetkan hanya ke sel kanker saja sehingga efek terhadap sel sehat minimal.
“Pilihan perawatan akan menyesuaikan dengan keadaan stadium RCC yang dialami pasien, hal ini agar kualitas hidup pasien dapat berlangsung baik,” ungkap dr. Nadia Mulansari.
Baca Juga: 5 Jenis Minuman Paling Tidak Disarankan Bagi Penyandang Diabetes
Baca Juga: Benar atau Salah?10 Kesalahpahaman Umum Tentang Asma Wajib Diketahui
Nadia Mulansari mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai jika terdapat gejala seperti BAB berdarah dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk didiagnosis. “Jika dideksi dan dirawat sejak dini, maka kemungkinan pulih lebih besar,” jelasnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar