Kemudian jika terjadi kerusakan pada pembulu darah maka peradangan akan menyebabkan pembekuan darah.
Bekuan darah itu yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembulu darah, yang seharusnya bisa memberi makan sel-sel darah di kaki.
"Jadi darah-darah yang seharusnya datang ke kaki enggak bisa lewat," jelasnya.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan beberapa keluhan seperti kram, mati rasa, kebas, susah digerakkan, dan dalam kondisi parah bisa menghitam.
Dalam kasus parah seperti kaki menghitam, pasien yang mengalaminya berisiko harus menjalani amputasi kaki.
"Karena itulah jika kita cek saturasi jangan hanya di tangan, di kaki juga, sama enggak, mestinya sama," ujarnya.
Penyebab Pasien Covid-19 Kakinya Menghitam
Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat pasien Covid-19 rentan mengalami kondisi tersebut.
Misalnya orang dengan komorbid penyakit diabetes, obesitas, riwayat penyakit jantung, pernah pasang ring, stroke, atau berbagai masalah jantung lainnya.
"Ternyata kasus ini meningkat jumlahnya, sudah ada penelitiannya sejak tahun lalu bahwa serangan kaki, kakinya jadi hitam itu lebih tinggi ketika pandemi," jelasnya.
Penyakit itu juga ada kaitannya dengan D-Dimer tinggi yang biasanya disertai pembekuan darah atau gumpalan darah di pembuluh darah yang juga lebih tinggi.
Hal itu tentu berbahaya karena pembuluh darah vena tersebut berfugsi sebagai jalur pertukaran antara darah bersih dan darah kotor menuju paru-paru.
Sehingga jika tersumbat darah kotor dan bersih tidak bisa bertukar tempat, itu juga yang menyebabkan saturasi menurun.
Source | : | Youtube - DRV CHANNEL |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar