GridHEALTH.id - Kasus kaki menghitam belakang dilaporkan meningkat pada pasien Covid-19.
Hal itu diungkap dr Vito Anggarino Damay, Sp.JP dalam unggahan video di channel Youtube miliknya DRV CHANNEL, Senin (24/8/2021).
Menurutnya kasus kaki menghitam tersebut adalah penyakit Acute Limb Ischemia (ALI).
"Penyakit yang dibahas ini adalah ALI, Acute Limb Ischemia, atau iskemi tungkai akut," ujar dr Vito.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Melandai, Ada Ancaman Gelombang 3 Karena Hal Ini
Dikatakannya bahwa penyakit tersebut disebabkan karena terjadinya penyumbatan di pembuluh darah arteri yang seharusnya memberi makan pada sel-sel tubuh.
Dimana dalam kondisi sehat sel darah harusnya akan melewati arteri untuk memberi makan di dalam tubuh.
Selain itu, penyakit kaki menghitam ini juga bisa disebabkan oleh Deep Vein Throbosis (DVT), yaitu penyempitan di pembuluh darah vena.
"Jadi bekuan darah dalam pembuluh darah vena yang di bagian dalam," ujarnya.
Dr Vito pun mengatakan, dari laporan-laporan yang ada, penyakit tersebut meningkat pada pasien Covid-19.
Hal itu disebabkan karena Covid-19 juga bisa menyerang organ lain seperti jantung dan pembuluh darah, selain paru-paru.
"Jadi dia membuat luka di sana, peradangan, sehingga terjadi pembengkakan pembuluh darah," ucapnya.
Kemudian jika terjadi kerusakan pada pembulu darah maka peradangan akan menyebabkan pembekuan darah.
Bekuan darah itu yang bisa menyebabkan penyumbatan pada pembulu darah, yang seharusnya bisa memberi makan sel-sel darah di kaki.
"Jadi darah-darah yang seharusnya datang ke kaki enggak bisa lewat," jelasnya.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan beberapa keluhan seperti kram, mati rasa, kebas, susah digerakkan, dan dalam kondisi parah bisa menghitam.
Dalam kasus parah seperti kaki menghitam, pasien yang mengalaminya berisiko harus menjalani amputasi kaki.
"Karena itulah jika kita cek saturasi jangan hanya di tangan, di kaki juga, sama enggak, mestinya sama," ujarnya.
Penyebab Pasien Covid-19 Kakinya Menghitam
Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat pasien Covid-19 rentan mengalami kondisi tersebut.
Misalnya orang dengan komorbid penyakit diabetes, obesitas, riwayat penyakit jantung, pernah pasang ring, stroke, atau berbagai masalah jantung lainnya.
"Ternyata kasus ini meningkat jumlahnya, sudah ada penelitiannya sejak tahun lalu bahwa serangan kaki, kakinya jadi hitam itu lebih tinggi ketika pandemi," jelasnya.
Penyakit itu juga ada kaitannya dengan D-Dimer tinggi yang biasanya disertai pembekuan darah atau gumpalan darah di pembuluh darah yang juga lebih tinggi.
Hal itu tentu berbahaya karena pembuluh darah vena tersebut berfugsi sebagai jalur pertukaran antara darah bersih dan darah kotor menuju paru-paru.
Sehingga jika tersumbat darah kotor dan bersih tidak bisa bertukar tempat, itu juga yang menyebabkan saturasi menurun.
Risiko ini masih bisa terjadi ketika pasien baru sembuh dari Covid-19.
Karenanya dr Vito juga menganjurkan pasien Covid-19, terutama yang dirawat di rumah sakit agar melakukan pemeriksaan D-Dimer.
"Kalau dia menyumbatnya masih di pembuluh darah baik, di pembuluh darah vena yang ada di kaki, itu yang bikin bengkak," ujarnya.
Kemudian jika kondisi itu mulai terjadi pembuluh darah arteri juga bisa ikut terhimpit.
Dua hal tersebut menurutnya saling berhubungan dan harus diantisipasi dengan melakukan pengecekan D-Dimer.
"Terutama kalau (pasien Covid-19) punya komorbid," jelasnya.
Selain itu, pengecekan saturasi oksigen di jari kaki juga sangat dianjurkan.
Baca Juga: Kemenkes Jamin Data Pengguna PeduliLindungi Aman: 'Servernya Ada di Pusat Data Nasional'
Terlebih jika pasien Covid-19 mengalami kaki dingin, kesemutan, kebas, kaku, atau susah digerakkan.
Pastikan hasil saturasi di jari kaki atau di jari tangan itu normal.
Jangan lupa juga untuk mencegahnya dengan melakukan aktivitas fisik selama menjalani isolasi mandiri.
Namun dr. Vito tidak menganjurkan melakukan olahraga bagi pasien Covid-19.
"Hati-hati orang Covid itu enggak boleh olahraga ketika sakit, ketika kita sedang sakit kita harus istirahat," ujarnya.
Itu karena energi yang dimiliki harus difokuskan kepada proses pemulihan di dalam tubuh.(*)
Baca Juga: Masih Belum Dapat Jatah Vaksin? Coba 5 Cara Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Online
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Youtube - DRV CHANNEL |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar