GridHEALTH.id - Tahukah ada lebih dari 120+ bahan yang biasa digunakan dalam produk kecantikan, ternyata dapat menyebabkan jerawat.
Tapi bukan berarri perempuan tidak boleh mengenakan kosmeti, termasuk foundations, yang banyak dituding sebagai penyebab jerawat.
“Menyamarkan bekas jerawat adalah bagian penting dalam mengelola jerawat, tetapi dapat memperburuk keadaan jika menggunakan produk yang salah,” kata Joshua Zeichner, M.D., direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City.
Baca Juga: Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Sebelum dan Setelah Sekolah
"Minyak berat menyumbat pori-pori Anda, menyebabkan akumulasi bakteri yang memicu peradangan dan menyebabkan jerawat," lanjutnya, melansir prevention (10/8/2020).
Hal senada diutarakan oleh dokter kulit Shari Marchbein, MD.
Menurutnya, “mengenakan alas bedak pada dasarnya tidak buruk untuk kulit yang berjerawat.”
Jadi, jika ingin menyembunyikan breakout—tidak perlu malu.
“Kami tahu bahwa jerawat dapat mempengaruhi harga diri, jadi saya mendorong pasien saya untuk memakai riasan jika itu membuat mereka lebih nyaman menutupi jerawat dan hiperpigmentasi sampai bersih dan tidak lagi mengalami jerawat,” kata Marchbein, dikutip dar womenshealthmag (14/5/2020).
Baca Juga: Waspada, Varian Mu Tahan Terhadap Vaksin Bisa Saja Masuk Indonesia
Karena alas bedak adalah produk yang menempel di kulit sepanjang hari, Dr. Marchbein merekomendasikan jenis kulit yang rawan jerawat mencari formula bebas minyak dan nonkomedogenik—yang mencegah pori-pori tersumbat.
"Carilah yang memiliki manfaat kulit tambahan, seperti antioksidan, bahan anti-inflamasi dan pencerah kulit, dan perlindungan matahari," katanya, mencatat bahwa beberapa bahan ini juga dapat membantu menenangkan kemerahan dan iritasi dan membantu mengatasi penyebab jerawat.
Kosmetik komedogenik
Sebagai aturan umum, cari produk noncomedogenic (yang pada dasarnya berarti "penyumbatan non-pori"), dan hindari alas bedak yang mengandung alkohol terdenaturasi SD, kadang-kadang disebut isopropil alkohol.
“Alkohol jenis ini merusak permukaan pelindung kulit, memperburuk kulit berminyak, dan memperburuk jerawat,” kata Yoram Harth, M.D., dokter kulit yang berbasis di San Francisco dan salah satu pendiri MDacne, aplikasi perawatan jerawat.
Bahan kosmetik komedogenik sangat umum di pasar perawatan kulit dan makeup.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang bahan komedogenik, dikutip dari skinutritious (24/7/2019), yang ditulis oleh Elis mantan penderita jerawat hingga beberapa dekade, yang saat ini mempunyai banyak klien untuk kasus ini:
1. Banyak produk yang diperlihatakan klien kepadanya menggunakan bahan komedogenik.
Ketahuilah banyak skincare tidak dibuat khusus untuk jenis kulit berjerawat, melainkan untuk masyarakat umum.
2. Sebagian besar produk perawatan kulit + makeup alami mengandung minyak komedogenik yang dapat memicu jerawat produk.
Sebagian besar riasan alami dan SPF tidak beracun. Tetapi tak mengandung bahan-bahan komedogenik dalam formulasinya seperti minyak kelapa, minyak zaitun, minyak alpukat, minyak kedelai, dan banyak lagi.
3. Produk yang terdaftar sebagai "noncomedogenic" mungkin mengandung bahan komedogenik. FDA tidak mengatur bahan komedogenik dalam industri kecantikan.
Karenanya periksa semua produk yang digunakan pada area sensitif jerawat untuk bahan komedogenik.
4. Bunga matahari, safflower, jojoba, dan semua minyak esensial aman untuk jerawat. Sementara sebagian besar minyak bersifat komedogenik, jojoba, safflower, bunga matahari, dan semua minyak esensial terbukti aman untuk jerawat.
Foundation cair jadi pilihan
Penting juga harus diperhatikan, “Cari alas bedak cair dengan konsentrasi asam salisilat yang rendah,” kata Dr. Zeichner, dikutip dari prevention (10/8/2020).
Baca Juga: Ini Dia, Cara Khusus Perawatan Luka di Kaki Untuk Penyandang Diabetes
"Asam salisilat menghilangkan minyak berlebih dan mengelupas sel kulit mati, bekerja seperti pembersih pipa untuk menjaga pori-pori tetap bersih."
Untuk kulit berjerawat, dermatologis umumnya merekomendasikan produk bedak di atas foundations cair untuk kulit berjerawat.
“Foundation cair cenderung tidak menyumbat pori-pori Anda karena partikel pigmen lebih besar,” kata Dr. Zeichner.
Jika lebih suka alas bedak cair, hindari produk dengan hasil akhir yang berembun (ini bisa terlihat berminyak di tengah hari) dan pilih yang bebas minyak dan matte.
Baca Juga: Survei WHO, Banyak Tenaga Kesehatan Alami Stres Pascatrauma Usai Rawat Pasien Covid-19
Selain itu, untuk mereka yang kulitnya bermasalah karena jerawat, apahami mengaplikasikan foundation, karena alat (kuas, blender kecantikan, dll.) perlu dibersihkan secara teratur untuk mencegah jerawat.
“Pastikan untuk membersihkan kuas setidaknya setiap minggu untuk mencegah kontaminasi bakteri dan penumpukan minyak, yang dapat berkontribusi pada jerawat lebih lanjut,” kata Marchbein, dilansir dari womenshealthmag (14/5/2020).
Pastinya penting untuk tidak tidur dengan riasan—terutama demi mempertahankan warna kulit yang bersih.
"Tidur dengan riasan atau lupa membilas wajah sebelum tidur adalah hal yang sangat dilarang, karena dapat menyebabkan jerawat besar, termasuk kista yang menyakitkan," kata Marchbein.(*)
Baca Juga: Redakan Asam Lambung dengan 2 Potong Mentimun, Begini Caranya
Source | : | Prevention - foundation,Womenshealthmag - foundation,Skinutritious - Foundation |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar