GridHEALTH.id - DBD (demam berdarah dengue) merupakan penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.
Dilansir dari laman mayoclinic.org (18/11/2020), penyakit DBD yang ringan biasanya tak menimbulkan banyak gejala serta dapat pulih dalam beberapa hari.
Demam berdarah menyebabkan demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius dan salah satu dari tanda dan gejala DBD berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang atau sendi
- Mual
- Muntah
- Sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Ruam
Meski demikian, pasien harus waspada sebab DBD justru bisa memburuk pada empat hingga 10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi.
Lebih lanjut, gejala DBD bisa kembali muncul dan memburuk serta dapat mengancam jiwa.
Kondisi perburukan ini disebut sebagai sindrom syok dengue. Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah paasien menjadi rusak dan bocor. Serta jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun.
Hal ini dapat menyebabkan syok, dimana syok disini bukan berarti kaget, tetapi sudah sampai tahap yang lebih parah.
Jika itu yang dialami, artinya penyakit demam berdarah sudah masuk kategori dengue shock syndrome (DSS).
Ini adalah jenis demam dengue yang paling parah dan bisa menyebabkan gagal jantung dan gagal ginjal, bahkan kemungkinan berujung pada kematian.
Gejala DBD yang parah merupakan keadaan darurat yang dapat berkembang dengan cepat.
Adapun tanda-tanda peringatan biasanya dimulai satu atau dua hari pertama setelah demam hilang, dan mungkin pasien DBD mengalami:
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Pendarahan dari gusi atau hidung
- Darah dalam urin, tinja, atau muntah
- Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
- Pernapasan yang sulit atau cepat
- Kelelahan hebat
- Iritabilitas atau kegelisahan
Demam berdarah yang parah adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
Karenanya jika kita mengalami gejala DBD tersebut, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksakan ke dokter untuk memnimalisir berbagai risiko yang bisa saja terjadi.(*)
Baca Juga: Kena DBD, Komedian Peppy Jalani Rawat Inap, Begini Gejalanya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Mayoclinic.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar