GridHEALTH.id - Pengobatan yang harus dijalani pasein Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) tidak sebentar. Hal inilah yang sepertinya akan dijalani oleh Ari Lasso.
Untuk diketahui, mengobati DLBCL kemungkinan besar akan menyebabkan perubahan fisik pada tubuh penderitanya.
Perawatannya bisa sangat intens. Pasien Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL) mungkin akan masuk dan keluar dari rumah sakit setidaknya selama beberapa bulan.
Baca Juga: Vipdervir, Obat Herbal Covid-19 Vietnam yang Bahan Bakunya Ada Banyak di Indonesia
Perubahan ini mungkin sulit untuk diatasi dan dapat memengaruhi perasaan pasien.
Selain itu, pasien mungkin juga harus mengatasi perasaan sangat lelah dan lesu sepanjang waktu, terutama untuk beberapa saat setelah perawatan.
Karenanyalah bagi pasien Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), baiknya minta support keluarga, family, dan teman.
Bahkan baiknya bergabung dengan kelompok atau komunitas sesama penderita Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL).
Penting juga diketahui oleh penderita Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL), melansir Cancer Research UK pada artikel ilmiah 'Diffuse large B cell lymphoma', disebutkan orang terbaik untuk berbicara dengan dirinya tentang pandangan atau prognosis adalah dokter.
Prihal kelangsungan hidup pasien tergantung dari banyak faktor.
Jadi tidak ada yang bisa memberi tahu berapa lama pasien akan hidup.
Tapi yakinlah jika pasien semangat, konsisten menjalani pengobatan, kondisinya akan bisa kembali pulih.
Tujuan pengobatan DLBCL
* menyembuhkan limfoma
* kendalikan limfoma selama mungkin
* mengontrol gejala
* menghentikan penyebaran limfoma ke bagian lain dari tubuh (seperti cairan serebrospinal)
menghentikan limfoma datang kembali
Penting diingat, karena DLBCL berkembang pesat - cepat, pasien sebaiknya mendapatkan perawatan segera setelah diagnosis.
Baca Juga: Gejala Diffuse Large B-cell Lymphoma, Penyakit Kanker Diidap Ari Lasso
Ingat, jika tidak ada tanda-tanda limfoma setelah pengobatan, ini disebut remisi.
Sebab kadang kali DLBCL bisa kembali kambuh. Jika ini terjadi pasien biasanya akan memiliki lebih banyak perawatan.
Pengobatan DLBCL tergantung pada:
* di mana limfoma terjadi
* gejala yang dirasakan
* kesehatan umum pasien
* berapa banyak bahan kimia yang ada dalam darah pasien
* hasil diagnosa, 'apakah limfoma kemungkinan akan kembali setelah perawatan?'
Kemoterapi dan imunoterapi (kemoimunoterapi)
Baca Juga: Ari Lasso Bersyukur Pernah Terinfeksi Covid-19, Kanker yang Dideritanya Terdeteksi Cepat
Pengobatan DLBCL biasanya dengan sejumlah obat kemoterapi yang berbeda; steroid dan obat imunoterapi bertarget yang disebut rituximab (Mabthera). Komini disebut kemoimunoterapi.
Tapi ada kombinasi yang berbeda. Salah satu kombinasi utama adalah R-CHOP.
Ini termasuk obat-obatan rituximab, cyclophosphamide, doxorubicin hydrochloride, vincristine dan prednisolon.
Pasien akan menjalani terapi pengobatan ini pada hari-hari tertentu selama 3 minggu. Setiap periode 3 minggu disebut siklus pengobatan.
Untuk DLBCL tahap sebelumnya, pasien memiliki 3 hingga 4 siklus.
Baca Juga: Thailand Campurkan Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca, Ini Hasilnya
Akan lebih lama pengobatannya, 6 sampai 8 siklus, jika pasien memiliki penyakit yang lebih lanjut, seperti R-CODOX-M (rituximab, cyclophosphamide, vincristine, doxorubicin dan methotrexate), diikuti oleh R-IVAC (rituximab, ifosfamide, etoposide dan cytarabine)
Pasien mungkin memiliki kombinasi yang kurang intensif jika sudah masuk usia lansia, atau kurang bugar dan sehat.
Ini mungkin mengecualikan obat-obatan tertentu atau memiliki dosis obat yang lebih rendah untuk mengurangi efek samping. Misalnya, R-mini-CHOP.
Kemoterapi untuk menghentikan penyebaran ke otak
Beberapa jenis limfoma (termasuk DLBCL) lebih mungkin menyebar ke otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat).
Jika ada risiko tinggi limfoma menyebar ke sistem saraf pusat, dokter mungkin ingin pasien menjalani perawatan untuk mencegah hal ini.
Baca Juga: Alis Mata, Area yang Sering Terlupakan Diolesi Krim Tabir Surya, Padahal Ini Dampaknya
Perawatan yang paling umum adalah dengan menyuntikkan obat kemoterapi metotreksat ke dalam cairan di sekitar sumsum tulang belakang.
Bisa juga dokter menyarankan untuk menyuntikkan metotreksat dosis tinggi ke pembuluh darah.
Pengobatan tersebut biasanya jika limfoma pasien berada di payudara, testis, kelenjar adrenal, atau ginjal.
Untuk diketahui, kemoterapi ke dalam cairan yang beredar di sekitar otak dan sumsum tulang belakang disebut kemoterapi intratekal.
Radioterapi
Pasien bisa juga menhalani pengobatan radioterapi, setelah kemoterapi untuk menghentikan limfoma kembali, sebelum transplantasi sel induk atau sumsum tulang
Operasi
Pasien mungkin menjalani operasi untuk:
* menghapus kelenjar getah bening untuk diagnosis dan pementasan
meredakan gejala jika massa menekan organ yang menyebabkan penyumbatan (obstruksi)
* Transplantasi sel induk atau sumsum tulang
Sumsum tulang adalah zat kenyal di dalam tulang Anda. Ini mengandung sel induk. Sel induk berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.
* Transplantasi sel punca memungkinkan pasien menjalani kemoterapi dosis tinggi. Pasien mungkin memiliki transplantasi menggunakan:
- sel induk Anda sendiri (transplantasi sel induk autologus)
- sel induk donor (transplantasi sel induk alogenik)
Untuk diketahui, pasien mungkin memilih transplantasi jika DLBCL
- sedang dalam remisi tetapi kemungkinan akan kembali
- sedang dalam remisi kedua
- belum menanggapi pengobatan lain.
Untuk transplantasi, biasanya pasien menggunakan sel induknya sendiri untuk DLBCL, jika pasien fit dan cukup sehat untuk perawatan ini.
Pasien bisa saja memilih transplantasi menggunakan sel induk donor dalam jia situasi berikut:
- limfoma telah kembali setelah transplantasi autologus
- tidak mungkin mengumpulkan (memanen) sel punca milik pasien sendiri
Waktu yang dihabiskan untuk pengobatan
Jika pasien intens menjalani pengobatan dengan baik dan benar, mungkin setiap 3 hingga 4 bulan, proses pengobatan mungkin akan berjalan selama minimal 2 tahun.
Proses itu semua tergantung dari hal pemeriksaan laboratorium dna lainnya, termasuk pemeriksaan klinis.
Setelah 2 tahun, dokter mungkin mengalihkan perawatan pasien ke dokter umum (dokter keluarga).
Ini karena risiko penyakit kembali setelah 2 tahun kecil.(*)
Baca Juga: Vipdervir, Obat Herbal Covid-19 Vietnam yang Bahan Bakunya Ada Banyak di Indonesia
Source | : | Cancer Research UK - DLBCL |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar