GridHEALTH.id - Katarak adalah salah satu komplikasi diabetes pada mata yang dapat menyebabkan penglihatan berkabut atau kabur, hingga kebutaan permanen.
Alasan mengapa katarak terjadi masih belum sepenuhnya dipahami sampai kini, tapi faktanya penyandang diabetes secara statistik menghadapi risiko 60% lebih besar terkena katarak.
Menurut penjelasan di laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kada gula darah (glukosa) tinggi bisa menyebabkan endapan menumpuk di lensa mata penyandang diabetes.
Endapan yang tejadi dapat menyebabkan lensa menjadi keruh yang kemudian disebut katarak.
Orang dengan diabetes dapat mengembangkan katarak pada usia lebih dini daripada orang tanpa diabetes.
Karenanya sebagai langkah pencegahan, pemeriksaan mata bagi penyandang diabetes wajib dilakukan sedini mungkin dan rutin.
Baca Juga: Efek Somogyi dan Fenomena Fajar Pada Penyandang Diabetes, Apa Bedanya?
Dilansir dari diabetes.co.uk (15/1/2019), tanda-tanda utama katarak pada penyendang diabetes adalah:
- Penglihatan berawan atau berkabut
- Penglihatan kabur
- Bintik-bintik dalam penglihatan
- Terlalu silau oleh cahaya terang
- Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
- Penglihatan menguning.
Gejala katarak tahap awal mungkin hampir tidak mempengaruhi penglihatan. Tapi baiknya harus segereda dideteksi, supaya bisa segera ditangani sedini mungkin.
Baca Juga: 6 Aturan Sederhana Jalani Hidup Sehat Untuk Penyandang Diabetes
Jika gejala katarak pada penderita diabetes terlambat didiagnosis, dan tidak ditangani dengan tepat, kerusakan mata hingga kebutaan bisa dialami penyandang diabetes.
Karenanya jika penyandang diabetes mengalami berbagai gejala diatas baiknya segera melakukan pemeriksakan ke dokter mata.
Supaya mendapat penanganan yang tepat dan segera, sehingga risiko kehilangan penglihatan bisa diminimalisir.(*)
Baca Juga: 4 Komplikasi Retinopati Diabetik, Penyandang Diabetes Harus Waspada
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Niddk.nih.gov,Diabetes.co.uk |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar