Sementara itu, Indonesia tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang dikenal dengan vaksin Merah Putih berbasis inactivated virus.
Kendati demikian, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan agar Indonesia mulai melirik untuk pengembangan vaksin berbasis mRNA.
Baca Juga: Efek Somogyi dan Fenomena Fajar Pada Penyandang Diabetes, Apa Bedanya?
"Inactivated virus tidak masalah dengan segala kurang lebihnya, efikasinya tidak akan terlalu jauh dengan dengan Sinovac katakanlah 70% mungkin."
"Tapi enggak masalah itu. Kalau kita bisa kembangkan yang messenger RNA (mRNA). Ya akan sangat lebih bagus, ini perlu dipikirkan," kata Dicky, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2, Ada yang Dipicu Infeksi Virus
Terlepas dari itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan lebih lanjut kapan Indonesia akan mengembangkan vaksin Covid-19 mRNA. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Reuters,Tribunnews.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar