GridHEALTH.id - Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, setiap orang tetap perlu merawat kesehatan kulit.
Tak sedikit orang mengalami permasalahan kulit, terlebih pada saat menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Salah satu permasalahan kulit yang kerap dijumpai selama pandemi Covid-19 adalah timbul jerawat dan kulit kering.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari penggunaan masker yang kerap dan hand sanitizer hingga paparan radiasi sinar biru (blue light) dari gadget.
Dilansir dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sinar biru (blue light) dari perangkat elektronik (gadget) dapat menyebabkan perubahan pada sel kulit, pigmentasi, hingga mempercepat proses penuaan.
Baca Juga: Bukti Perempuan Lebih Cepat Menua Daripada Pria, Karenanya Perlu Perawatan
Bahkan paparan sinar biru selama 60 menit dapat memicu kerusakan kulit.
Sementara itu, penggunaaan hand sanitizer yang mengandung alkohol juga dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah.
Menurut dermatologist, dr. Inneke Jane, Sp.KK, M.Kes, dalam webinar GridHEALTH Talk bersama Bio-Oil yang bertema “Choosing The Right Treatment For Your Dry Skin”, Rabu (22/9/2021), sabun atau hand sanitizer dapat melarutkan lemak yang terdapat pada kulit.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pengikisan pelindung kulit sehingga kulit menjadi rusak.
Melihat beberapa penyebab masalah kulit di masa pandemi, penting untuk memberikan perawatan khusus bagi kulit agar senantiasa terjaga kesehatannya.
Terlebih lagi, perhatian ekstra perlu diberikan bagi kulit yang cenderung kering dan sensitif.
Namun tak perlu khawatir, dr. Jane memberikan tips terbaik merawat kulit di masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Baca Juga: Terlalu Sering Pakai Sabun Antiseptik Bisa Bikin Kulit Kering
1. Membersihkan kulit
Pastikan menggunakan sabun pembersih yang baik untuk kulit dan sesuai dengan jenis kulit.
"Gunakan pembersih wajah dengan pH rendah agar pH kulit wajah tetap seimbang dan lembap, karena jika menggunakan produk pembersih wajah dengan pH tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi kering sekali," tutur Jane dalam GridHEALTH Talk bersama Bio-Oil.
2. Menghidrasi kulit
Jane menyarankan untuk selalu menghidrasi kulit dengan memilih moisturizer yang memiliki kandungan untuk meningkatkan kelembapan, sehingga dapat membantu menghidrasi kulit seharian penuh.
3. Berikan perlindungan
Penggunaan tabir surya dapat memberikan perlindungan kulit terhadap paparan sinar UV.
Jika kulit kering tidak dirawat dengan baik, hal ini dapat menyebabkan penyakit kulit kronis, seperti eksim hingga psoriasis.
Baca Juga: Cara Mudah Membersihkan Komedo di Wajah, Bisa Mencoba Terapkan 5 Langkah Ini
Seorang eczema survivor, Amalia Hayati juga mengaku bahwa kondisi kulit kering membuat hidupnya tidak nyaman.
Amalia menceritakan bahwa dirinya telah menderita kulit kering akibat alergi sejak kecil.
Ia mengaku setiap kali merasakan gatal, Amalia akan menggaruk kulitnya hingga bersisik.
Bahkan, seiring berjalannya waktu, kulit kering tersebut semakin parah hingga menyebabkan kulit bertekstur, luka, dan menimbulkan bekas luka menghitam.
"Sedikit-sedikit kayak garuk-garuk, terus gampang banget kulitnya terluka. Misalkan sudah luka, kulitnya jadi menghitam banget. Ini jadi life challenge sendiri. Jadi bikin enggak percaya diri kalau kulit kita banyak bekas lukanya," ujar Amalia.
Setelah memasuki jenjang kuliah, Amalia baru mengetahui bahwa dirinya didiagnosis mengalami eczema (eksim).
Baca Juga: Cara Mencerahkan Wajah Secara Alami Dengan Jeruk, Bisa juga dengan Tepung Garam
Hal senada rupanya juga dialami oleh Danang Wisnu, seorang pria yang merupakan psoriasis survivor untuk sembuh melawan kulit kering.
Danang mengaku kulit kering akibat psoriasis membuat dirinya malu dan tidak percaya diri.
"Yang paling aku malu banget itu, (psoriasis) yang ada di belakang leher, tepatnya digaris rambut. Itu ada kayak bercak putih yang nanti mengelupas seperti ketombe," ungkap Danang.
Padahal, ia mengaku sudah rajin berkeramas menggunakan shampo.
Tak hanya di bagian belakang leher, Danang juga mengalami penebalan kulit akibat psoriasis di antara buku-buku jari kaki, tepatnya di persendian.
"Ini kalau kambuh sengsara banget. Karena kulit di sendi menebal, terus nanti jadi pecah, sampai keluar darah, terus jadi gatal banget," kenangnya.
Danang akhirnya memberanikan diri untuk berkonsultasi ke dokter dan akhirnya didiagnosis mengidap psoriasis.
Dari sinilah, Amalia dan Danang mencoba bangkit dan mencari tahu perawatan yang tepat untuk kulit kering pada penderita eksim dan psoriasis.
"Kuncinya baru aku sadari setelah bertahun-tahun, yaitu kulit harus dijaga kelembapannya setiap hari.
"Senang banget aku ketemu Bio-Oil yang dapat menjaga kulit aku yang sangat kering ini akibat eksim," tutur Amalia.
Sementara itu, Danang tetap menggunakan salep yang diresepkan dokter saat kulitnya luka hingga berdarah.
Baca Juga: Agar Dermatitis Atopik Tidak Menjadi Infeksi, Eksim Walau Tak Berbahaya Perlu Diobati
Namun, ia tetap menggunakan Bio-Oil sebagai pelembap kulit wajah dan tubuh sehari-hari.
"Karena untuk maintenance harian, Bio-Oil membantu banget sih supaya kalau besok-besok kambuh, jadi enggak parah banget," ungkap Danang.
Awal mula kenal dengan Bio-Oil, Danang penasaran dengan salah satu produk, yaitu Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit, yang digunakan oleh sang istri untuk menghilangkan strech marks saat hamil.
Apa itu Bio-Oil?
Bio-Oil adalah salah satu produk spesialis perawatan kulit dari Afrika Selatan, yang diformulasikan untuk membantu menyamarkan bekas luka, stretch mark, warna kulit tidak merata, penuaan dini dan merawat kulit kering.
Adapun produk Bio-Oil yang telah menemani konsumen Indonesia, yaitu:
Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit
Baca Juga: Gejala Penyakit Infeksi Sifilis yang Mengancam Jiwa, Sudah Sembuh Bisa Tertular Kembali
Menurut Product Manager Bio-Oil Indonesia, Nurhayatini, produk satu ini termasuk multifungsi.
Pasalnya, Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit dapat digunakan dari ujung rambut hingga kaki, untuk memperbaiki tampilan bekas luka, melembapkan kulit, meratakan warna kulit, hingga menyamarkan stretch mark.
Dengan bahan terobosan bernama Purcellin Oil, produk ini cepat menyerap ke dalam kulit serta tidak meninggalkan residu atau anti lengket. Oleh karena itu Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit sering disebut sebagai dry oil.
Bio-Oil Gel Kulit Kering
Baca Juga: Eksim Basah pada Bayi Bisa Sebabkan Lepuhan pada Kulit, Gejalanya Bintik atau Benjolan Kecil
Produk satu ini berfungsi untuk mengatasi kulit kering, memberikan lapisan oklusif pada kulit yang menghentikan menguapnya kelembapan alami kulit.
Memiliki tekstur gel, Bio-Oil Gel Kulit Kering ini berbaha dasar minyak (oil-based gel), maka cukup gunakan sedikit saja untuk melembapkan kulit.
Kandungan Bio-Oil Gel Kulit Kering ini memang hampir sama dengan produk Bio-Oil Minyak Perawatan Kulit, namun ada beberapa tambahan bahan berkualitas lainnya.
Seperti shea butter, glycerine, urea, dan niacinamide B3.
Semua rangkaian produk Bio-Oil terbuat dari kombinasi ekstrak tumbuhan, yakni bunga Calendula Officinalis (minyak calendula), Lavandula Angustifolia (lavender), daun Rosmarinus Officinalis (minyak rosemary), dan bunga Anthemis Nobilis (minyak chamomile).
Bio Oil juga mengandung vitamin A dan vitamin E.
Baca Juga: Jus Lemon Sebagai Perawatan Kecantikan, Bisa Membuat Kulit Seperti Terbakar
Nurhayatini juga memberikan tips menggunakan Bio-Oil secara rutin, yaitu 2 kali sehari setelah mandi untuk jaga kelembapan kulit.
Karena untuk dapatkan kulit yang sehat dan senantiasa lembap harus konsisten dalam melakukan perawatan kulit sehari-hari. (*)
Source | : | GridHEALTH TALK |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar