GridHEALTH.id - Kabar tidak sedap pandemi Covid-19 kali ini datang dari negara produsen vaksin Covid-19.
Setelah India yang mengalami tsunami Covid-19, kini Rusia mengalami gelombang ke 4 pandemi Covid-19.
Gelombang ke 4 pandemi Covid-19 di Rusia tersebut ditunjukan dengan data 852 kematian dalam 24 jam, pada Selasa (28/9/2021) yang diutarakan oleh pihak berwenang Rusia.
Padahal data pada 24 September 2021, dalam satu hari ada 828 kematian.
Jadi kini selama pandemi Covid-19 berlangsung Rusia mencatat lebih dari 205.000 kematian akibat Covid-19.
Dari data tersebut, Rusia mewakili jumlah kematian tertinggi di Eropa, dan tertinggi kelima secara global.
Baca Juga: Cara Mengonsumsi Madu, Perhatikan Campuran dan Waktu Meminumnya
Saat ini sekolah sudah mulai dibuka, begitu juga dengan perguran tinggi.
Karenanya, para pakar di Rusia dan dunia sangat khawatir terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Rusia.
Padahal kita tahu dari berbagai pemberitaan, dari sekian vaksin Covid-19 yang ada, baru vaksin Sputnik V yang diklaim mampu melawan mutasi virus corona India.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Gamaleya Center, pengembang vaksin Sputnik V itu sendiri, dilansir dari Kontan.co.id.
Menurut Alexander Gintsburg, vaksin Sputnik V dari Rusia cukup ampuh untuk mengatasi varian virus corona baru yang merebak di India.
Baca Juga: 3 Bulan Vs 1 Bulan, Kapan Mantan Penyintas Covid-19 Bisa Divaksin?
Vaksin Sputnik V buatan Rusia ini diklaim mampu memberikan antibodi yang cukup untuk memerangi strain virus di negeri Bollywood tersebut.
"Jika perlu, kami akan memerangi strain India dengan antibodi tinggi yang dipicu oleh Sputnik V. Sputnik V akan efektif melawan strain India," ungkap Gintsburg dikutip dari TASS (27/4/2021).
Dijelaskan bahwa vaksin Sputnik V menghasilkan antibodi 20, 30, 80 kali lebih banyak dari yang diperlukan untuk menetralkan jumlah terbesar virus dalam organisme yang terinfeksi.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Sudah Sembuh Boleh Divaksin Satu Bulan Kemudian, Ini Syaratnya
Selain Rusia, menurut berita Kompas.com, gelombang ke 6 pandemi Covid-19 kini melanda Singapura sejak 23 Agustus lalu.
Kondisinya hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda mereda.
Dari data Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, Selasa (28/9/2021) melaporkan angka kasus harian Covid-19 di Singapura tembus hingga 2.000 untuk pertama kalinya.
Walau tetap salah satu yang terendah di dunia, jumlah penderita Covid-19 yang meninggal melonjak drastis dari 18 bulan lalu menjadi 30 korban jiwa pada bulan September 2021.(*)
Baca Juga: Sakit Cecep Arif Rahman, Pendekar Silat Indonesia juga Aktor yang Go Internasional
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id,Intisari |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar