Mereka terdiri dari, dikutip dari Kontan.co.id (6/10/2020), perusahaan farmasi milik pemerintah maupun swasta.
1. PT Kalbe Farma Rbk (KLBF)
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bersama PT Amarox Global Pharma (Amarox) melakukan perjanjian pemasaran dan distribusi obat Covifor (Remdesivir).
Sebagai informasi, Emergency Use Authorization (EUA) produk Covifor (Remdesivir) adalah untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19 yang telah terkonfirmasi di laboratorium terutama untuk orang dewasa atau remaja (berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kg) yang dirawat di rumah sakit.
Jadi produk Covifor tidak dijual bebas, hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Baca Juga: Masalah Kulit Bayi dan Penanganannya, Mulai dari Kulit Kasar, Terdapat Benjolan Hingga Bercak Merah
Obat Cofivor ini sudah dipasarkan pada 1 Oktober 2020 lalu.
Harganya, awalnya Kalbe Farma mematok Rp 3 juta per vial, namun KLBF menurunkan harganya menjadi Rp 1,5 juta per vial karena ada masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien. Di sisi lain, juga karena kebutuhan obat ini yang besar.
2. PT Indofarma Tbk (INAF)
Sebelumnya Indofarma sudah memasarkan obat untuk membantu penyembuhan Covid-19 yakni Oseltamivir 75gr Caps.
Obat ini sudah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) senilai 40.06% ini.
Oseltamivir telah diproduksi sendiri oleh INAF dengan kapasitas produksi sebesar 4,9 juta kapsul per-bulan.
Baca Juga: Ada 5 Indra Manusia yang Terpengaruh Oleh Infeksi Covid-19, Termasuk Pendengaran
Source | : | Instagram @pandemictalks,Sewaktu.com,Kontan - obat Covid-19 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar