GridHEALTH.id - Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Ini adalah penyakit diabetes yang hanya terdeteksi ketika perempuan sedang hamil.
Ibu hamil yang sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat penyakit diabetes pun, bisa mengalami kondisi ini.
dr Merwin Tjahjadi, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya, menjelaskan bahwa diabetes yang dialami ibu hamil ini, memiliki gejala yang kadang tidak disadari oleh orang karena mirip seperti tanda kehamilan pada umumnya.
Baca Juga: Gejala Diabetes Gestasional yang Bisa Dideteksi, Ibu Hamil Wajib Tahu
Menurutnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah seorang ibu hamil mengalami diabetes gestasional, adalah dengan melakukan screening pemeriksaan darah.
Pemeriksaan diabetes gestasional disarankan untuk dilakukan pada usia kandungan 28-32 minggu.
Namun pada awal kehamilan, ibu hamil juga perlu melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan tidak menderita penyakit diabetes.
Diabetes gestasional dapat terjadi karena beberapa faktor termasuk kehamilan, ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, sebelum dan saat hamil berat ibu mengalami kenaikan berlebihan, pernah melahirkan bayi yang bobotnya lebih dari 4kg, serta usia ibu saat mengandung.
Baca Juga: Pola Hidup Sehat, Mencegah Ibu Hamil Terkena Diabetes Gestasional
Menurut dokter Merwin, cara yang paling tepat agar terhindar dari penyakit diabetes gestasional adalah dengan menjalakan gaya hidup yang sehat.
Seperti mengontrol kenaikan berat badan agar tidak berlebih, karena idealnya, ibu hamil mengalami kenaikan berat badan 10 hingga 15 kilogram.
Selain tidak mengonsumsi makanan berkarbohidrat dan manis terlalu banyak, Merwin Tjahjadi juga menyarankan ibu hamil untuk melakukan olahraga, terutama ketika akan memasuki trimester ketiga.
“Disarankan ibu hamil lewat trimester dua, trimester tiga atau menjelang persalinan, disarankan olahraga minimal 30 menit per hari. Olahraganya bisa dengan bentuk jalan ringan, jogging ringan, yoga, meditasi, prenatal yoga, stretching. Berenang juga sangat dianjurkan, terutama sudah masuk ke trimester ketiga,” jelas dr Merwin Tjahjadi kepada GridHEALTH, Selasa (06/10/2021).
Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, diketahui dapat memberikan manfaat bagi ibu hamil yang ingin mencegah atau menangani diabetes gestasional, karena dapat mengontrol gula darah, dikutip dari National Institute of Health.
Lakukanlah olahraga yang memang sudah disarankan oleh dokter, jika ingin mencegah diabetes gestasional dan menjalani persalinan dengan lancar.
Baca Juga: 5 Olahraga untuk Penyandang Diabetes Lansia Agar Sehat dan Bugar
Hindari olahraga yang memerlukan banyak kontak fisik seperti bermain basket atau voli, lalu juga olahraga dengan risiko terjatuh termasuk gymnastic atau berkuda, dilansir dari Mayo Clinic.
Melakukan olahraga di ketinggian, aktivitas yang menyebabkan trauma perut seperti kickboxing, hingga mempraktikan gerakan “hot” yoga atau pilates, dilarang dilakukan.
Penerapan pola hidup yang baik sangat penting agar ibu dan janin tetap sehat selama proses kehamilan.
Pasalnya jika sampai mengalami diabetes gestasional, maka terdapat risiko yang akan dihadapi ibu hamil, seperti komplikasi pada proses persalinan, ibu memiliki kemungkinan terkena diabetes melitus, hingga bayi mengalami hipoglikemia (gula darah rendah) setelah dilahirkan.
Source | : | Mayo Clinic,National Institute of Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar