Bukankah semakin bertambahnya usia, umumnya akan semakin sulit hamil karena sel telur yang siap dibuahi semakin sedikit?
Selain itu, kualitas sel telur juga semakin menurun. Lantaran itu, pada kehamilan pertama di usia lanjut, risiko perkembangan janin tidak normal dan timbulnya penyakit kelainan bawaan juga tinggi, terutama sindrom down.
Selain juga kondisi hormonal yang tidak seoptimal usia sebelumnya, menyebabkan risiko keguguran, kematian janin dan komplikasi lainnya juga meningkat.
Hal lain yang patut mendapat perhatian, meningkatnya usia juga membuat kondisi dan fungsi rahim menurun.
Salah satu akibatnya adalah jaringan rahim tak lagi subur.
Padahal dinding rahim adalah tempat menempelnya plasenta.
Kondisi ini tentunya memunculkan kecenderungan terjadinya plasenta previa atau plasenta tidak menempel di tempat semestinya.
Tak hanya itu, jaringan rongga panggul dan otot-ototnya pun melemah sejalan pertambahan usia.
Hal ini membuat rongga panggul tidak mudah lagi menghadapi dan mengatasi komplikasi yang berat, seperti perdarahan.(*)
Baca Juga: Pengobatan Difteri Perlu Pemberian Antibiotik Hingga Antitoksin
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar