GridHEALTH.id - Tragis memang nasib pria bersuia 39 tahun ini.
Maksud hati taat dengan program vaksinasi Covid-19 dan ingin mempunyai imunitas kuat hadapi virus corona, dirinya malah meninggal dunia setelah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.
Untuk diketahui vaksin Covid-19 pertama dan kedua yang didapatkannya adalah dari merek yang berbeda dan dari perusahaan produsen vaksin berbeda pula.
Baca Juga: Mengenal 2 Alat Bantu Melahirkan Normal, Vakum dan Forsep, Jangan Percaya Mitos
Dosis pertama dirinya menerima vaksin Sinovac pada 30 Agustus 2021 lalu.
Kita tahu isi vaksin Covid Sinovac adalah virus yang tidak corona dari China yang dinon aktifkan.
Lalu dicampurkan dengan sedikit adjuvan, yakni senyawa berbasis aluminium yang disebut merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.
Dosis kedua, dirinya mendapat suntikan vaksin Covid-19 Astrazeneca, pada 30 September 2021.
Setelah menerima dosis kedua di Rumah Sakit Promosi Kesehatan Nong Pluang Tambon di Kabupaten Bua Yai, Tailand.
Setelah itu ia kembali ke rumah. Dia kemudian mengalami demam tinggi dan sakit kepala. Ini adalah KIPI vaksin pada umumnya.
Baca Juga: Manfaat Wortel untuk Kulit Wajah, Salah Satunya Sebagai Perawatan Alami Kulit Kering dan Berminyak
Pada 4 Oktober 2021, korban yang bernama Supoj , usia 39 tahun, ,melansir Republika.id (13/10/2021), menelepon ibunya Nattha Nawo dan mengatakan dia tidak sehat.
Kerabatnya lalu membawanya ke Rumah Sakit Bua Yai untuk perawatan medis.
Hasil rontgen menunjukkan dia mengalami pendarahan otak.
Akhirnya Supoj dirawat dalam perawatan intensif selama tiga hari, dan dinyatakan meninggal pada 7 Oktober.
Mengenai kejadian ini pihak berwenang Thailand telah meluncurkan investigasi kematian seorang pria berusia 39 tahun yang meninggal dunia usai menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua dengan jenis vaksin yang berbeda.
Baca Juga: Kulit Kemerahan dan Diare, Tanda Bayi Alergi Susu Sapi
Korban yang diidentifikasi sebagai Supoj Prasarnchue, dari distrik Bua Yai, meninggal di Rumah Sakit Bua Yai pada 7 Oktober lalu. Dia telah diberi dosis pertama, vaksin Sinovac, pada 30 Agustus, lalu kemudian menerima suntikan dosis kedua dengan menggunakan vaksin Astrazeneca pada 30 september.
Seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (12/10), “Keluarga pria itu akan menerima kompensasi. Itu adalah kebijakan kementerian bahwa jika seseorang meninggal dalam waktu tiga minggu setelah menerima vaksin Covid-19, kompensasi finansial akan dibayarkan oleh Kantor Keamanan Kesehatan Nasional,” kata Kepala kesehatan masyarakat Nakhon Ratchasima Narinrat Phitchayakhamin.
Baca Juga: 4 Tahap yang Harus Ibu Lakukan Supaya Cepat Pulih Setelah Melahirkan
Dia mengatakan keluarga akan menerima dana kompensasi sebasar 400.000 baht (sekitar 170 juta rupiah) minggu ini.
“Pejabat kesehatan juga akan mengunjungi keluarganya,” kata Narinrat.
Perlu diketahui, seperti yang telah diberitakan GridHEALTH.id (9/9/2021), Pemerintah Thailand menjadi negara pertama di dunia yang dilaporkan telah mencampur vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca pada Juli 2021 lalu.
Dimana Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan rejimen vaksin Sinovac China diikuti dengan vaksin AstraZeneca menunjukkan hasil yang aman dan berhasil meningkatkan kekebalan di antara 1,5 juta penerima vaksin campuran tersebut.
Baca Juga: Risiko Kebutaan Pada Penyandang Diabetes, Ini Yang Harus Dilakukan
"Formula silang (vaksin campuran antara vaksin Sinovac dan AstraZeneca) telah disuntikkan ke lebih dari 1,5 juta orang dan itu aman. Tolong jangan katakan hal-hal yang akan menimbulkan kekhawatiran," kata pejabat kesehatan senior Thailand, Supakit Sirilak mengatakan pada konferensi pers.
Sirilak mengatakan bahwa Thailand, yang telah memproduksi vaksin AstraZeneca, tidak akan lagi memberikan dua dosis vaksin CoronaVac dari Sinovac.
Baca Juga: Inilah Cara Mengejan yang Benar Untuk Panduan dan Latihan Sebelum Persalinan Tiba
Dia menambahkan bahwa hanya 13 % dari populasi penduduk di Thailand, atau lebih dari 66 juta orang di negara tersebut telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap.
Kiatiphum Wongrajit pun saat itu menyatakan formula campuran kedua vaksin Covid-19 yang berbeda tersebut akan digunakan untuk sebagian besar vaksinasi di Thailand.
Sementara vaksin booster atau dosis penguat akan diberikan kepada 3 juta orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac.(*)
Baca Juga: Gaya Olahraga Adele 3 Kali Sehari Dikritik, Apakah Berbahaya?
Source | : | Reuters,Gridhealth.id,Republika - vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar