GridHEALTH.id - Jika saat ini ibu masuk kehamilan minggu ke-10, artinya panjang janin saat ini di rahim sekitar 61 mm dengan bobot antara 8-14 gram.
Dalam 3 minggu ke depan, ukurannya akan meningkat 2x lipat.
Di minggu ke-10 ini semua struktur dasar yang sudah terbentuk akan terus tumbuh dan berkembang.
Masing-masing jari tangan dan jari kaki sudah saling terpisah.
Rambut dan kuku pun terus tumbuh.
Tulang bertambah kuat sesuai dengan ketersediaan kalsium dalam tubuh.
Nah, saat kehamilan minggu ke-10 ini, pada pemeriksaan USG jenis kelamin janin sudah dapat diidentifikasikan secara jelas.
Sistem saraf dan otot pun sudah mencapai kematangan, dan telah mampu mengirim maupun menerima pesan dari otak.
Baca Juga: Perkembangan Janin Minggu ke-32 dan Kondisi Ibu di Usia Kehamilan Ini
Sementara sistem pencernaan mampu melakukan kontraksi untuk mendorong makanan melewati usus besar.
Saluran pencernaan sudah bisa menyerap glukosa atau gula secara aktif.
Sedangkan kemampun janin pada minggu ke-10 ini, janin mengapung-apung dalam rahim ibu yang nyaman.
Dia bisa bergerak bebas, sekali waktu meregangkan lengan dan kaki, sementara lain waktu melompat-lompat.
Janin melatih lengan dan kakinya bergerak dengan lentur dalam ruang yang sebagian besar berisi cairan.
Baca Juga: Megan Fox Ngaku Alami Gangguan Mental Body Dysmorphia, Apa Itu?
Janin saat ini sudah bisa menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang atau menendang-nendangkan kakinya ke atas dan ke bawah.
Adapun yang terjadi pada ibu hamil di kehamilan minggu ke-10 ini, mayoritas ibu hamil sudah merasa lebih nyaman dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Hal itu bisa dimaklumi karena keluhan morning sickness sudah mereda dan tubuh pun belum terlalu melar.
Tapi pada usia kehamilan ini, BB akan naik sekitar 1,8-3,6 kg.
Baca Juga: Tidak Ada Obat Untuk Infeksi HPV, Ini Perawatan Yang Bisa Dilakukan
Namun ibu hamil bisa saja tak mengalami kenaikan bobot atau malah terjadi penurunan, apabila masih mengalami gangguan morning sickness.
Keluhan yang biasa dialami ibu hamil saat ini, pada banyak ibu hamil, garis tengah kulit perut terlihat lebih gelap akibat terpigmentasi warna hitam kecokelatan, membentuk garis vertikal yang disebut linea nigra.
Kadang bercak cokelat tak teratur dengan ukuran yang bervariasi terlihat pula di wajah dan leher.
Bercak ini dinamakan chloasma atau mask of pregnancy yang umumnya akan hilang setelah persalinan.
Kulit pun mengalami perubahan vaskuler, berbentuk benjolan kecil warna merah dengan cabang yang meluas keluar.
Ini paling banyak muncul di wajah, leher, dada dan lengan.
Baca Juga: Gejala dan Penyebab Bayi Kuning, Perlu Diberi ASI Hingga 12 Kali Dalam Sehari, dengan Sufor?
Telapak tangan juga terlihat lebih merah.
Eit, jangan khawatir karena gejala-gejala tersebut bersifat sementara dan menghilang segera setelah persalinan.
Kelainan-kelainan tersebut tak lain diakibatkan oleh kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan.
Keluhan lain, seperti payudara jadi sedikit bengkak untuk beberapa waktu.
Tapi jika mengalami hal berikut ini sebaiknya segera ke dokter;
* Perdarahan yang terjadi di minggu ke-12 sampai ke-14 bisa merupakan indikasi telah terjadi kehamilan mola hidatidosa (MH) atau hamil anggur.
Perdarahan ditandai dengan keluarnya gelembung- gelembung kecil berisi cairan bening dan gumpalan darah.
* Gejala lain, kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal preeklamsia tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) dibanding kehamilan biasa.
Selain juga dapat terjadi peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah, pada air seni ditemukan kadar protein yang tinggi, dan saat pemeriksaan tak ditemukan bunyi jantung janin.
Baca Juga: Gejala Infeksi Roseola yang Sering Terjadi Pada Bayi, Orangtua Perlu Tahu
* Kehamilan MH terjadi karena sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin, justru terhenti perkembangannya. Yang terus berkembang adal sel-sel trofoblas (pada kehamilan normal, sel-sel ini berkembang jadi plasenta).
Kelompok sel ini kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung putih tembus pandang berisi cairan jernih, mirip anggur.
Sebenarnya, kemungkinan MH sudah dapat dideteksi sejak usia kehamilan 6-8 minggu, yakni kala pemeriksaan USG tak menunjukkan adanya janin di dalam kantong kehamilan.
Karena itulah, setiap perempuan hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan USG pada trimester pertama kehamilannya.(*)
Source | : | Buku nakita Perkembangan Janin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar